Media Asuransi, GLOBAL – Malayan Insurance, perusahaan asuransi yang berbasis di Filipina, tengah mengambil langkah signifikan untuk menurunkan risiko investasi dengan melakukan penyesuaian pada portofolio mereka. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah tantangan industri asuransi global.
Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 14 Agustus 2024, menurut laporan terbaru dari AM Best, sebuah lembaga pemeringkat global, kinerja penjaminan Malayan Insurance masih tetap stabil berkat langkah-langkah remediasi portofolio yang terus berjalan dan pertumbuhan bisnis di segmen ritel yang lebih menguntungkan.
Meskipun berhasil mencatatkan laba operasional yang menguntungkan pada 2023, namun perusahaan ini melaporkan kerugian dalam penjaminan yang sebagian disebabkan oleh penurunan pendapatan komisi reasuransi.
Kinerja penjaminan Malayan Insurance dilaporkan mengalami fluktuasi sedang yang dipengaruhi oleh bencana alam dan kejadian kerugian besar, khususnya pada lini bisnis komersial inti. Meski demikian, hasil teknis positif dalam bisnis otomotif berhasil sedikit menahan penurunan hasil penjaminan tersebut.
|Baca juga:Â AAJI Gelar Seminar Pada Convention TAA AAJI
|Baca juga:Â Jumlah Pengguna LRT Jabodebek Naik Usai Penambahan Perjalanan
Pendapatan dari investasi masih menjadi kontributor utama terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan, yang membantu Malayan Insurance mempertahankan rekam jejak pendapatan positifnya.
Selain itu, Malayan Insurance juga menunjukkan neraca keuangan yang kuat, didukung oleh kapitalisasi yang disesuaikan dengan risiko yang berada pada tingkat terkuat, berdasarkan pengukuran Best’s Capital Adequacy Ratio (BCAR).
Pada 2023, perusahaan mencatat peningkatan kapitalisasi yang disesuaikan dengan risiko, yang didorong oleh penyelesaian klaim reasuransi yang telah mengurangi eksposur risiko kreditnya. Langkah terbaru untuk mengurangi risiko portofolio investasi Malayan Insurance telah berhasil menurunkan eksposur perusahaan terhadap risiko investasi ekuitas.
Namun, AM Best mencatat ketergantungan perusahaan pada reasuransi untuk penjaminan risiko komersial besar dan eksposur terhadap rekanan yang tidak diberi peringkat pada skala kekuatan keuangan internasional menjadi faktor pengimbang yang perlu diperhatikan.
|Baca juga:Â OJK Terbitkan Aturan Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan
|Baca juga:Â 4 Saham Prospek Cerah yang Wajib Masuk Radar Hari Ini
Neraca keuangan Malayan Insurance juga dianggap sensitif terhadap potensi kejadian luar biasa, terutama jika terjadi beberapa bencana besar dalam waktu singkat. AM Best menilai kinerja operasional perusahaan ini sebagai memadai, dengan rasio pengembalian ekuitas rata-rata lima tahun sebesar 3,8 persen dari 2019 hingga 2023.
Dengan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko investasi dan memperkuat stabilitas keuangan, Malayan Insurance optimistis akan tetap menjadi pemain utama dalam industri asuransi di Filipina dan kawasan sekitarnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News