1
1

Raksasa Asuransi Global Cuan Jumbo, Siapa Paling Untung di Kuartal I/2025?

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Kinerja perusahaan asuransi terbesar dunia menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang kuartal I/2025. Berdasarkan laporan GlobalData, nilai kapitalisasi pasar gabungan dari 25 perusahaan asuransi terbesar global naik 17 persen secara tahunan, tembus di angka 3,5 triliun dolar Amerika Serikat.

Melansir Insurance Asia, Senin, 14 Maret 2025, kenaikan ini didorong oleh premi yang lebih tinggi seiring laju inflasi, pendapatan investasi yang meningkat berkat suku bunga yang tetap tinggi, serta minimnya bencana besar yang menimbulkan klaim dalam jumlah masif. Kondisi ini menjadi angin segar bagi sektor asuransi secara keseluruhan.

|Baca juga: Berikut Klarifikasi Allianz Indonesia terkait Isu PHK Sepihak

|Baca juga: Premi Bruto Marein Naik 15,05% di 2024

Dijelaskan, PICC Property and Casualty asal China menjadi bintang utama di periode ini. Perusahaan membukukan lonjakan kapitalisasi pasar 40,5 persen. Lonjakan itu tak lepas dari kinerja cemerlang sepanjang 2024 dan efisiensi operasional berkat teknologi pengendalian biaya. PICC juga menguasai 38,8 persen pangsa pasar asuransi kendaraan bermotor rumah tangga.

Assicurazioni Generali dari Italia mencatatkan kinerja solid dengan peningkatan valuasi hingga 39,5 persen, menjadi 55,1 miliar dolar AS pada akhir Maret 2025. Disusul Berkshire Hathaway milik Warren Buffett yang tumbuh 25,7 persen, didukung investasi besar di sektor energi dan infrastruktur.

Namun tak semua perusahaan mencatatkan pertumbuhan. Elevance Health dan The Cigna Group justru mencatat penurunan nilai masing-masing sebesar 18,6 persen dan 17 persen. Penurunan ini disebabkan menurunnya jumlah pelanggan, tingginya rasio kerugian medis, serta pengawasan regulasi yang makin ketat.

|Baca juga: Meningkat 17%, BCA Life Raih Laba Rp92,47 Miliar di 2024

|Baca juga: Trump Tunda Tarif Resiprokal ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, Kecuali China

Life Insurance Corporation of India juga tak luput dari tekanan. Kapitalisasi pasar mereka anjlok 15,4 persen karena lemahnya pertumbuhan polis, performa buruk pasar saham domestik, serta keterbatasan investasi asing.

Ke depan, Analis GlobalData Murthy Grandhi memprediksi potensi penghentian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dapat menstabilkan imbal hasil dan memperkuat portofolio investasi asuransi jiwa.

Namun, ketegangan dagang AS-China serta pengetatan moneter di Eropa dan Asia bisa jadi tantangan. Di sisi lain, permintaan untuk produk asuransi khusus seperti risiko iklim dan siber diprediksi melonjak.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Astra Ambil Bagian di Expo 2025 Osaka
Next Post Kemenpar Promosikan Pariwisata Naik Kelas di World Expo 2025 Osaka
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or