Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan konsultan keuangan global KPMG mengungkapkan sektor fintech Singapura telah mengalami lonjakan pendanaan yang signifikan untuk teknologi kecerdasan buatan (AI) di tengah penurunan investasi fintech secara global.
Sektor insurtech di Singapura tercatat mengalami lonjakan investasi yang luar biasa pada paruh kedua tahun 2023, dengan peningkatan sebesar 194 persen menjadi US$284,1 juta dari hanya US$4,1 juta pada paruh pertama.
Menurut laporan KPMG Pulse of Fintech H2’23, yang dikutip dari pemberitaan fintechnews.sg, Jumat, 9 Februari 2024, pendanaan fintech AI di Singapura melonjak menjadi US$333,13 juta pada paruh kedua tahun 2023.
|Baca juga: Investor Swasta Lebih Menyukai Perusahaan Insurtech di Singapura dan India
Jumlah ini merupakan peningkatan sebesar 77 persen dari US$148,08 juta yang tercatat pada semester pertama, yang berpuncak pada total investasi sebesar US$481,21 juta dalam 24 transaksi pada tahun ini.
Meningkatnya pendanaan AI telah memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat berinovasi dan meluncurkan produk berbasis AI, sehingga menjamin keunggulan kompetitif di pasar.
Secara global, pendanaan fintech mengalami perlambatan pada paruh kedua tahun 2023, dengan penurunan pendanaan sebesar 64 persen, dari US$1.455 juta pada 102 transaksi menjadi US$747 juta pada 87 transaksi. Penurunan ini mencerminkan kinerja pendanaan fintech yang paling lambat sejak tahun Covid-19 tahun 2020.
Menurut KPMG, sentimen investor dipengaruhi oleh konflik geopolitik, suku bunga tinggi, dan kondisi exit environment yang kurang kondusif, sehingga menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap kesepakatan-kesepakatan potensial dengan fokus pada profitabilitas.
Terlepas dari tantangan global yang ada, Singapura telah memperkuat statusnya sebagai pusat fintech terkemuka di Asia Pasifik, dengan meraih 21% dari seluruh transaksi fintech di wilayah ini pada tahun 2023.
Ketahanan sektor fintech Singapura semakin terlihat dari kesepakatan-kesepakatan signifikan, seperti investasi modal ventura di bank digital AnextBank, yang menduduki puncak daftar dengan mengumpulkan dana sebesar US$359 juta.
|Baca juga: Perkembangan Pasar Insurtech, Tidak Membuat Semua Dapat Beruntung
Meskipun terjadi perlambatan investasi yang lebih luas, komitmen Singapura untuk memelihara ruang kripto/blockchain tetap teguh pada H2’23.
Peraturan baru diperkenalkan untuk melindungi aset pelanggan dan menyelesaikan kerangka peraturan untuk stablecoin, dengan Paxos dan StraitsX menerima persetujuan untuk menerbitkan stablecoin USD dan SGD yang teregulasi.
Pendekatan regulasi yang hati-hati ini menggarisbawahi dedikasi Singapura untuk menyeimbangkan inovasi dan perlindungan konsumen dalam lanskap kripto yang terus berkembang.
Sektor Insurtech
Sektor insurtech di Singapura mengalami lonjakan investasi yang luar biasa pada paruh kedua tahun 2023, dengan peningkatan sebesar 194 persen menjadi US$284,1 juta dari hanya US$4,1 juta pada paruh pertama.
Pertumbuhan ini dipimpin oleh putaran pendanaan tahap awal yang signifikan untuk Bolttech, yang berjumlah total US$246 juta. Sektor ini telah mengalihkan fokusnya ke pasar UKM, dengan mengatasi tantangan spesifik dalam rantai nilai asuransi.
|Baca juga: Pendanaan Insurtech Global Ambruk 43,7% di 2023
Meskipun sektor pembayaran mengalami penurunan investasi tahunan yang cukup besar menjadi US$186,13 juta pada tahun 2023 dari US$984,78 juta pada tahun 2022, volume transaksi tetap stabil, yang menunjukkan minat yang berkelanjutan dan peran penting sektor ini dalam ekosistem fintech.
Anton Ruddenklau, Kepala Global Fintech dan Inovasi, Layanan Keuangan, KPMG Internasional, menjelaskan pasar fintech agak terpuruk pada tahun 2023, diterpa oleh banyak permasalahan serupa yang menantang iklim investasi yang lebih luas. “Meskipun masih ada kesepakatan bagus yang bisa didapat, para investor pastinya mempertajam kemampuan mereka—meningkatkan fokus mereka pada profitabilitas,” jelasnya.
Meskipun tahun ini merupakan tahun yang tertekan bagi pasar fintech secara keseluruhan, jelas dia, ada beberapa hal yang sangat cerah. Proptech, fintech ESG, dan investor merangkul fintech yang berfokus pada AI—yang sangat membantu dalam enam bulan terakhir.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News