Media Asuransi, JAKARTA – Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyebutkan isu besar yang menjadi perhatian utama di 2024 terkait produk unitlink adalah mengenai suku bunga. Adapun gerak suku bunga dari bank sentral bakal memberikan pengaruh kepada imbal hasil unitlink yang dimiliki industri asuransi jiwa Tanah Air.
“Kalau kita bicara 2024 secara spesifik maka isu terbesar di tahun ini tetap suku bunga. Kapan suku bunga itu akan turun. Ini sesuatu yang sudah para analis menganggap (suku bunga) pasti turun. Tapi pertanyannya adalah kapan?” tegas Wawan, dalam webinar yang digelar Media Asuransi, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
Lebih lanjut, ia memandang kinerja produk unitlink di sepanjang 2024 bakal positif. Bahkan, pihaknya mempunyai target terkait produk unitlink. Jika dirinci berdasarkan data yang Wawan paparkan maka unitlink pendapatan tetap diramal tumbuh 6,5-7,7 persen, unitlink berbasis saham 6,3-6,8 persen, unitlink campuran 5,4-6 persen, dan unitlink pasar uang 3,35-4 persen.
|Baca juga: 62 Produk Unitlink dengan Imbal Hasil Terbaik 2022-2023
“Target unitlink tahun ini sesuai dengan dua tahun terakhir sepertinya yang berbasis fix income tetap menjadi juara,” ucapnya, dalam webinar bertajuk ‘Fokus pada Pemenuhan Kebutuhan Nasabah dan Penguatan Upaya Perlindungan Konsumen Unitlink‘.
Di sisi lain, ia tak menampik, produk unitlink mengalami kecenderungan stagnan di awal 2023. Bahkan, dana kelolaan investasi dari asuransi jiwa berdasarkan data statistik OJK pada Januari 2023 tercatat Rp518 triliun. Sedangkan di akhir 2023 naik menjadi Rp519 triliun.
“Naik tipis saja. Kalau kita bicara tentang alokasi asetnya, ini kebanyakan daripada asuransi jiwa menempatkan pada instrumen bersifat utang. Perkembangan dari sisi industri unitlink dan dari sisi jumlah unitlink juga mengalami penurunan hampir semua jenis, meskipun secara agregat itu yang saham masih tinggi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News