Media Asuransi, GLOBAL – Mantan ketua China Life Insurance, Wang Bin dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun, menurut keputusan pengadilan. Hukuman ini menunjukkan berlanjutnya tindakan keras Beijing terhadap industri keuangan di China.
Dilansir laman BBC, setelah dua tahun, hukuman tersebut akan diringankan menjadi penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, kata keputusan tersebut.
Pada bulan April, pihak berwenang memperingatkan bahwa tindakan keras tersebut masih jauh dari selesai. Pengadilan di Jinan di provinsi Shandong, China Timur, memutuskan Wang bersalah menerima suap sebesar ¥325 juta.
Wang, yang merupakan ketua Partai Komunis perusahaan tersebut, juga dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena secara ilegal menyembunyikan ¥54,2 juta simpanan di luar negeri.
|Baca juga: S&P Global Peringatkan Asuransi China tentang Efek Hujan Lebat di Beijing
Dia adalah bos terbaru dari sebuah lembaga keuangan besar China yang terjerat dalam tindakan keras Presiden Xi Jinping selama lebih dari dua tahun terhadap korupsi di industri keuangan senilai US$60 triliun.
Pada tahun 2021, Lai Xiaomin, mantan pimpinan Huarong –salah satu perusahaan manajemen aset terbesar yang dikendalikan negara– dieksekusi setelah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan bigami.
Pada tahun yang sama, mantan ketua Bank Pembangunan China Hu Huaibang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam kasus suap senilai ¥85,5 juta.
Bao Fan, salah satu bankir miliarder terkemuka di China dan kepala eksekutif China Renaissance Holdings, telah “bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas tertentu” sejak hilangnya dia pada bulan Februari tahun ini.
Investigasi terhadap ketua partai Bank of China Liu Liange diluncurkan pada bulan Maret. Liu dicurigai melakukan “pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum,” kata pihak berwenang.
Pada bulan April, pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki Li Xiaopeng, mantan ketua perusahaan manajemen aset milik negara China Everbright Group.
Fan Yifei, wakil gubernur bank sentral negara itu, ditangkap karena dugaan suap pada bulan Juni dan menghadapi penyelidikan kriminal. Dia juga telah diusir dari Partai Komunis.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News