Media Asuransi, GLOBAL – Pandemi covid-19 dan premi yang kompetitif telah memicu peningkatan signifikan dalam pembelian asuransi jiwa berjangka oleh Warga Negara India Non-Residen (NRI), atau warga India yang menetap di luar negeri.
Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 23 Oktober 2024, merujuk data 2024 dari platform asuransi daring, Policybazaar, NRI kini menyumbang 12 persen dari total nasabah asuransi jiwa berjangka.
|Baca juga: Allianz Trade Tunjuk Bos Baru untuk 6 Negara ASEAN, Indonesia termasuk?
|Baca juga: Raffi Ahmad Dilantik Presiden Prabowo di Istana, Dapat Jabatan Apa?
Angka ini menunjukkan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 50 persen selama dua tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi India yang pesat dan semakin maraknya platform digital juga turut berkontribusi terhadap tingginya adopsi asuransi jiwa berjangka di kalangan NRI.
“Sebagai ekonomi yang berkembang pesat, India menawarkan premi yang kompetitif, menjadikannya tujuan menarik bagi NRI yang ingin melindungi keluarga mereka di Tanah Air. Selain itu, kemunculan platform digital telah menyederhanakan proses pembelian, memungkinkan NRI untuk membeli polis secara jarak jauh,” kata Policybazaar.
|Baca juga: Lansia di Asia Tidak Terlalu Tertarik Punya Asuransi Jiwa, Kenapa?
|Baca juga: Dilantik sebagai Staf Khusus Presiden, Berikut Profil Lengkap Yovie Widianto
Mayoritas pembeli, sekitar 61 persen, berada dalam rentang usia 31-40 tahun. Selain itu, jumlah pemegang polis wanita juga meningkat dari empat persen menjadi 11 persen dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan asuransi di kalangan perempuan.
NRI yang paling banyak membeli asuransi jiwa berjangka berasal dari negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Inggris, Qatar, Oman, Singapura, Kuwait, dan Australia.
|Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Resmi Jadi Wapres, Ternyata Segini Harta Kekayaannya!
|Baca juga: Dapat Restu dari OJK, BRI Life Bakal Spin Off Unit Usaha Syariah di 2026
NRI yang tinggal di negara-negara dengan pendapatan tinggi, seperti AS dan Inggris, cenderung membeli asuransi dengan jumlah pertanggungan yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya hidup dan pendapatan di negara-negara tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News