Media Asuransi, JAKARTA – Hari Raya Idulfitri adalah momen spesial yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Hari kemenangan menjadi puncak rangkaian ibadah selama Ramadan dan waktu tepat mempererat tali silaturahmi dengan keluarga. Keberadaan Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran juga menjadi satu hal yang dinanti-nantikan pekerja di Indonesia.
Tapi, pernahkah Anda berada di situasi di mana THR Lebaran yang Anda peroleh habis bahkan sebelum Hari Raya? Atau Anda kehabisan uang setelah mudik dari kampung halaman? Jika Anda pernah mengalami hal tersebut, bisa jadi uang THR Lebaran Anda belum dikelola dengan maksimal.
Padahal dengan pengelolaan yang baik, manfaat dari uang THR dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan setelah selesai perayaan lebaran sekalipun. Melansir laman Manulife Indonesia, Rabu, 10 April 2024, berikut tips mengelola uang THR Lebaran agar dapat memberikan manfaat jangka panjang:
Ubah mindset
Menurut hasil survei big data analytics yang dilakukan oleh Continuum Indonesia dan Indef, 90 persen dari uang THR pekerja Indonesia dialokasikan untuk berbelanja. Sedangkan untuk menabung dan investasi, dana yang dipakai hanya sebesar 6,6 persen. Dengan persentase seperti ini, tidak heran kalau uang THR lebaran habis dalam waktu yang singkat.
|Baca juga: H-7 Lebaran, Jasamarga Catat 209.608 Kendaraan dari Jabotabek Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Meskipun disebut tunjangan hari raya, bukan berarti uang THR harus dihabiskan seluruhnya di hari Lebaran (atau hari raya lainnya). THR dapat disisihkan untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk pendidikan anak, investasi, liburan ke luar negeri, atau ibadah umrah ke Tanah Suci.
Review pengeluaran THR
Untuk mempermudah pengelolaan uang THR dan mindset jangka panjang ke depan, melakukan review terkait pengeluaran Ramadan dan Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya juga perlu dilakukan. Dengan melakukan review, Anda bisa memperkirakan berapa kisaran pengeluaran yang dibutuhkan untuk Lebaran, seperti mudik, berbelanja makanan, memberikan salam tempel, dan lain sebagainya.
Minimalisir paparan iklan
Momen Ramadan dan Lebaran sering kali dimanfaatkan oleh platform layanan e-commerce melakukan promosi besar-besaran melalui gratis ongkir, cashback, diskon, dan lain sebagainya. Merek juga semakin gencar mempromosikan produknya di media sosial agar menarik lebih banyak pembeli.
Kondisi ini tentunya menjadi godaan besar bagi Anda yang baru saja mendapatkan uang THR. Agar dapat terhindari dari pengaruh iklan dan promosi, Anda dapat mencoba mengurangi waktu scrolling atau unfollow akun media sosial dari merek yang Anda sukai.
Membedakan kebutuhan dan keinginan
Seperti perencanaan keuangan pada umumnya, mengelola uang THR Lebaran juga perlu skala prioritas yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah pengeluaran yang menjadi prioritas utama dan tidak bisa dihindari. Contohnya mudik, memberikan zakat fitrah dan zakat maal (zakat harta kekayaan yang bernilai 2,5 persen), membayar utang, atau membayar tunjangan orang-orang yang bekerja di rumah Anda. Keinginan contohnya membeli baju baru, gadget baru, atau kendaraan baru yang dapat ditunda pemenuhannya di lain waktu.
Dengan mengutamakan kebutuhan di atas keinginan maka Anda dapat menghindari membelanjakan uang THR untuk barang-barang yang tidak terlalu penting. Dengan melakukan kategorisasi yang jelas sebagai salah satu tips mengelola THR, Anda juga bisa membuat keputusan yang tepat dan mencegah THR Anda terpakai untuk hal yang kurang bermanfaat.
Alokasi yang tepat
Idealnya 20-30 persen dana THR dialokasikan untuk investasi yang berguna di masa depan. Dengan tidak membelanjakan THR di atas 80 persen, sisa dari tunjangan yang diperoleh akan dapat menghasilkan manfaat yang besar di kemudian hari.Terdapat berbagai jenis investasi yang dapat menjadi pilihan Anda untuk alokasi dana THR, investasi jangka pendek ataupun jangka panjang.
Investasi jangka pendek bisa berupa deposito atau reksa dana pasar uang yang bisa dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Investasi jangka panjang juga bisa dilakukan dengan perlindungan menyeluruh, Anda dapat lebih siap menghadapi berbagai risiko di masa depan. Reksa dana saham atau pun properti, investasi jenis ini biasanya memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dengan jangka waktu di atas lima tahun.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News