Media Asuransi, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indibiz menghadirkan solusi digital terbaru bernama DigiTiket. Solusi ini dihadirkan Telkom dalam rangka mendukung pariwisata Indonesia yang berkelanjutan serta mengoptimalisasi situs pariwisata yang dikelola oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
Melalui DigiTiket, para pelaku bisnis pariwisata dan turunannya memiliki platform digital yang bisa mencatat urusan data seperti kedatangan tamu, secara akurat. Sistem pendataan tersebut juga dapat diperluas fungsinya dengan berbagai program promo dan loyalty yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha dalam menarik minat pengunjung.
Kepala Eksekutif DigiTiket, Rizqi Mulyantara, optimistis DigiTiket yang dikembangkan sejak 2017 ini dapat diterima pelaku usaha pariwisata. Apalagi harga layanan DigiTiket termasuk yang paling kompetitif dibandingkan layanan serupa lainnya.
“DigiTiket bisa mencairkan transaksi yang didapat dalam 7 hari kerja dibandingkan layanan lain yang bisa mencapai 30 hari kerja. Hal ini akan sangat memperlancar cashflow pelaku usaha kecil dan menengah agar dapat mempercepat ekspansi bisnisnya,” kata Rizqi dalam keterangan resmi, Selasa, 6 Februari 2024.
|Baca juga: PNM dan Telkomsel Perkuat Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera UMKM
Dia menambahkan, DigiTiket juga dapat mendukung pelaku usaha MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dan hiburan seperti acara konser, seni, hingga seminar. DigiTiket menawarkan kemudahan kepada masyarakat sehingga tidak perlu mengantri lagi membeli tiket secara offline karena bisa dilakukan dari ponsel.
Sementara itu, Vice President Enterprise Business Orchestration Telkom, Iwan Rusdarmono, berharap akan banyak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang mendapat nilai tambah dari DigiTiket. “Layanan DigiTiket juga termasuk yang paling terjangkau dimulai dari Rp499 ribu. Selain operator destinasi wisata, DigiTiket juga bisa digunakan oleh pelaku usaha hotel, oleh-oleh, restoran dan sebagainya karena bisa saling terintegrasi satu sama lain,” kata Iwan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp700 triliun dan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 13 juta. Kementerian Pariwisata menargetkan nilai devisa pariwisata pada 2024 mencapai US$7,38 miliar hingga US$13,08 miliar atau sekitar Rp114,06 triliun hingga Rp202,15 triliun. Sektor pariwisata pun ditargetkan mampu berkontribusi terhadap PDB sebesar Rp2 ribu triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News