1
1

5 Tren yang Wajib Diterapkan Peritel di 2025 saat Penerapan AI Kian Masif

Ilustrasi. | Foto: Tugu Insurance

Media Asuransi, JAKARTA – Dengan memanfaatkan momentum 2024, ketika banyak peritel bertransisi dari proyek uji coba AI generatif (Gen AI) ke penerapan langsung, pada 2025 kita akan melihat bagaimana teknologi AI dipadukan secara mendalam ke inti operasi bisnis ritel dan kemudian dikembangkan dalam skala besar ke seluruh sistem perusahaan.

Saat ini, peritel sedang menghadapi tantangan bisnis yang ditandai dengan meningkatnya biaya, ketidakstabilan rantai pasokan, tekanan harga, dan tingginya pergantian karyawan. Pada saat yang sama, konsumen menuntut pengalaman berbelanja omnichannel yang semakin personal.

|Baca juga: IFG Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Askrindo

|Baca juga: Presdir Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Kembali ‘Borong’ Saham TUGU

AI generatif akan membantu peritel mengatasi tantangan ini, tetapi kesuksesan penerapannya memerlukan pendekatan yang strategis dan menyeluruh di perusahaan, alih-alih penerapan yang terisolasi dan tersebar di berbagai departemen.

“Mari kita bahas lebih dalam lima tren yang akan membentuk adopsi AI di bidang retail pada 2025,” kata Managing Director Google Cloud Southeast Asia Mark Micallef, dikutip dari Google Indonesia, Sabtu, 11 Januari 2025.

AI multimodal membuka pemahaman terhadap informasi dan nilai yang lebih dalam

Peritel kini dapat mengakses data yang berlimpah, yang kebanyakannya tidak terstruktur, dan itu termasuk deskripsi, gambar, ulasan pelanggan, dan feed video di toko. Data yang tidak terstruktur ini sering kali kurang dimanfaatkan oleh sistem AI yang ada. Dengan kemampuan untuk menganalisis berbagai jenis data secara bersamaan, AI multimodal akan membuka informasi baru bagi para peritel.

|Baca juga: MK Nyatakan Norma Pasal 251 KUHD Inkonstitusional Bersyarat

|Baca juga: MK: Pasal 251 KUHD adalah Produk Hukum Belanda sehingga Tak Relevan Lagi

Penelusuran yang intuitif mentransformasi penemuan dan personalisasi produk

Kemampuan penelusuran intuitif yang didukung AI generatif akan mentransformasi cara pelanggan menemukan produk, baik secara daring maupun di toko fisik. Bisnis yang sudah lebih dulu mengadopsi AI seperti Central Retail telah meluncurkan antarmuka penelusuran percakapan generasi berikutnya yang meniru interaksi manusia secara alami, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk yang dicari dan mendapatkan rekomendasi produk pelengkap. Pada 2025, pembelanja daring dapat menjelaskan produk yang mereka inginkan dalam bahasa alami dan menerima saran yang sangat relevan. Di toko fisik tradisional, digitalisasi pengalaman berbelanja yang didorong oleh AI akan memandu pelanggan via kios interaktif atau aplikasi smartphone, yang secara praktis menggabungkan saluran penjualan online dan offline.

Agen AI percakapan mendorong pertumbuhan perdagangan

Perdagangan berbasis percakapan (conversational commerce) akan mengalami kemajuan signifikan pada 2025, berkat dukungan agen AI yang memungkinkan peritel untuk berinteraksi dengan pelanggan melalui cara baru dan bermakna. Agen ini akan berfungsi sebagai brand ambassador digital, membantu proses pembelian, menjawab pertanyaan, dan bahkan menawarkan rekomendasi gaya atau produk.

AI meningkatkan moderasi konten dan keamanan

Peritel akan semakin memanfaatkan AI untuk memastikan keamanan dan menjaga integritas brand. Salah area fokusnya adalah moderasi konten. Misalnya, perusahaan akan menggunakan AI untuk menerapkan filter keamanan yang memeriksa gambar produk, dan mendeteksi serta memblokir konten yang tidak pantas atau tidak sesuai bahkan sebelum sampai ke konsumen. Mekanisme kontrol kualitas yang bersifat proaktif ini memastikan kepatuhan dan menumbuhkan kepercayaan pelanggan.

|Baca juga: Tiga Komisaris dan 1 Direksi Fajar Surya Wisesa (FASW) Mundur

|Baca juga: Legislator Dukung Langkah Menkeu Beri Edukasi Pasar Modal untuk Siswa SD

Pentingnya data untuk keberhasilan AI

Penerapan AI generatif dalam skala besar bergantung pada kemampuan peritel untuk memanfaatkan dan menggunakan data secara efektif. Platform data yang tangguh, didukung oleh alat analitik dan business intelligence yang canggih, sangatlah penting untuk membuka potensi AI sepenuhnya. Perusahaan yang memprioritaskan integrasi dan aksesibilitas data akan berada pada posisi yang lebih baik untuk beradaptasi dengan permintaan pasar dan mencapai kemajuan yang pesat.

Pada 2025, yang akan menjadi pemimpin di bidang ritel adalah mereka yang dapat memanfaatkan AI untuk menghasilkan nilai di seluruh perusahaan. Dengan berfokus pada solusi yang dapat diskalakan, memberdayakan karyawan dengan perangkat AI, dan mengatasi tantangan bisnis utama, mereka dapat memimpin industri ke era pertumbuhan dan inovasi baru.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Jurus Jitu Hadapi Tekanan Kerja, Wajib Baca Banget!
Next Post Kerusakan Mobil Terkena Cairan Kimia, Apakah Ditanggung Asuransi?

Member Login

or