1
1

AstraPay Bersama Bank Indonesia Selenggarakan Program Literasi Keuangan Digital

(kiri-kanan) GFC Co-Leader Corporate Communication, ESR, & ESG Astra Financial, Yulian Warman, Komisaris AstraPay, Peter Jacobs, CEO AstraPay, Rina Apriana, Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Diana Yumanita, Chief Marketing Officer (CMO) AstraPay, Reny Futsiyama. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – AstraPay memberikan perhatian dalam peningkatan Literasi Keuangan Digital masyarakat Indonesia dengan menggandeng Bank Indonesia (BI). AstraPay sebagai salah satu penyedia layanan dompet digital di bawah naungan Grup Astra dan bagian dari Astra Financial, mengadakan program literasi keuangan digital dengan mengambil tema Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS: Pendekatan Inovatif untuk Wilayah Indonesia.

Hadir sebagai keynote speaker, Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Diana Yumanita, mengatakan bahwa BI telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan sistem pembayaran digital pada optimalisasi QRIS di Indonesia. “Salah satu kelebihan yang sudah bisa dirasakan adalah transaksi menggunakan QRIS dapat dilakukan di lintas negara, seperti di Malaysia, Thailand, dan yang terbaru di Singapura,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 14 Juni 2024.

Menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital saat ini, tentu literasi keuangan digital menjadi tantangan yang perlu diatasi. Literasi keuangan digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat memahami manfaat dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan sistem pembayaran digital. “Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat bisa rentan terhadap penipuan, penyalahgunaan data, dan masalah keamanan lainnya,” tutur Diana.

|Baca juga: AstraPay Kembangkan Sistem Loyalty

Dia menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat gap antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Rendahnya tingkat literasi tersebut, tentu dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk bisa mendorong pemahaman literasi keuangan yang lebih baik ke depannya.

Diana mengatakan bahwa sistem pembayaran digital di Indonesia diharapkan dapat terus semakin kuat, karena sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari volume transaksi QRIS yang mencapai Rp459,4 triliun pada tahun 2023.

Sementara itu, Komisaris AstraPay sekaligus Penggiat Digital Payment, Peter Jacobs, mengatakan bahwa kehadiran Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran Indonesia pada program acara yang diinisiasi oleh AstraPay sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan merupakan bentuk keseriusan pada kolaborasi positif yang mendukung peningkatan pemahaman keuangan yang baik bagi masyarakat.

“Pemahaman terhadap literasi keuangan digital yang baik tentunya akan membantu masyarakat dalam memilih produk layanan digital, terhindar dari segala bentuk penipuan dan ancaman digital, dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari penyedia layanan keuangan,” kata Peter.

Lebih lanjut, Peter mengatakan bahwa berkaitan dengan literasi keuangan digital berbasis QRIS yang sesuai dengan tema acara kita hari ini, berkembangnya QRIS saat ini seharusnya dapat menjadi momentum untuk dibuatkannya literasi keuangan digital. Literasi dalam hal ini berkaitan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat dalam cara menggunakan QRIS, memahami jenis-jenis QRIS yang berlaku, dan pastinya terhindar dari modus penipuan menggunakan QRIS palsu.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) AstraPay, Rina Apriana, mengatakan bahwa AstraPay sebagai perusahaan penyedia layanan dompet digital memainkan peran penting dalam ekosistem pembayaran digital yang semakin berkembang.

|Baca juga: AstraPay dan FIFGROUP Kolaborasi dengan BI Lampung Dukung Kuliner Lampung Festival

“Dengan meningkatnya adopsi teknologi keuangan, penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai salah satu metode pembayaran digital juga semakin meluas dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi yang ditawarkan. AstraPay turut hadir mendukung optimalisasi penggunaan QRIS yang lebih massif untuk sejumlah merchant khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” tutur Rina.

Rina menyebutkan total pengguna AstraPay sampai dengan bulan Mei 2024 sudah mencapai lebih dari 13 juta pengguna dengan jumlah transaksi yang telah mencapai 32 juta kali serta pencapaian Gross Transaction Value (GTV) yang mencapai Rp19,03 triliun pada periode Januari-Mei 2024.

“Sampai akhir 2024 nanti, AstraPay menargetkan 15 juta pengguna dengan jumlah transaksi yang kami targetkan sebesar 32 juta kali serta dengan GTV yang ditargetkan mencapai Rp52,59 triliun,” kata Rina.

AstraPay sebagai pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) juga memiliki peranan penting dalam mendukung peningkatan pemahaman sistem pembayaran digital untuk mendukung perkembangan dan inovasi sistem pembayaran yang sehat dan berkelanjutan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laporan Keuangan BI 2023 Raih Opini WTP
Next Post Moladin Finance Indonesia Hadirkan Produk Pembiayaan UMKM

Member Login

or