Media Asuransi, JAKARTA – Carro, platform jual beli mobil bekas online terbesar dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Pasifik, mengakhiri tahun ini dengan kuat, setelah mencapai EBITDA sebesar S$43 juta (US$32 juta) dan margin EBITDA sebesar empat,berdasarkan angka tahun fiskal 2024 yang telah diaudit.
Margin laba kotor tahun fiskal 2024 meningkat menjadi 12 persen, didukung oleh kombinasi ekspansi margin pasar yang kuat, pertumbuhan pendapatan tambahan yang dipimpin oleh ekosistem dan optimalisasi produktivitas.
Bisnis fintech Carro, Genie Financial Services, mencatat pertumbuhan yang baik di seluruh wilayah dan menjaga rasio kredit macet (Non-Performing Loans/NPL) di bawah 0,5 persen, yang jauh lebih baik daripada tolok ukur industri. Total pinjaman yang diberikan tumbuh menjadi S$496 juta (US$370 juta).
|Baca juga: Bukalapak (BUKA) Catat EBITDA Minus Rp168 Miliar di Kuartal III/2024
Dalam 12 bulan terakhir, Carro memperluas kehadirannya ke tujuh pasar, dari Asia Tenggara hingga ke HongKong dan Jepang.
Co–founder dan Group CEO Carro, Aaron Tan, mengatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan manfaat unik yang berbeda dari model operasi bisnis perseroan yang dipimpin oleh ekosistem. Sehingga memungkinkan Carro untuk fokus mendorong ekspansi margin pasar dengan melakukan penjualan silang produk serta layanan tambahan untuk mendorong aliran pendapatan berulang.
“Bahkan di saat kami mampu menumbuhkan volume kami dengan persentase dua digit hingga mencapai rekor, kami telah dan akan terus berfokus pada peningkatan profitabilitas, nilai seumur hidup pelanggan di seluruh ekosistem kami, kecepatan perputaran persediaan dan produktivitas,” kata Aaron dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 13 Desember 2024.
|Baca juga: GOTO Berhasil Cetak EBITDA Positif Rp137 Miliar pada Kuartal III/2024
Hal ini berarti membangun dan memanfaatkan lebih banyak data dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning. Menurut dia, Carro berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan skala secara berkelanjutan serta menguntungkan di pasar inti perseroan.
Dia katakan bahwa Carro sangat bersemangat untuk mengembangkan pasar terbaru di Hong Kong dan Jepang. “Kami masih kecil di pasar yang sangat besar namun terfragmentasi, ada ruang signifikan untuk pertumbuhan seiring kami membangun bisnis kami untuk skalabilitas dan keberlanjutan,” tutur Aaron.
Sementara itu, Chief Financial Officer Carro, Ernest Chew, mengatakan bahwa pihaknya senang dan bangga karena telah melampaui target awal perseroan yaitu pertumbuhan EBITDA 10 kali. Meskipun kondisi makro ekonomi yang menantang, Carro berhasil meningkatkan margin secara signifikan di sebagian besar metrik profitabilitas tahun lalu.
“Fokus kami terhadap kualitas pendapatan dan pendapatan berulang telah menghasilkan penurunan 92 persen dalam kerugian operasional yang dilaporkan dan hampir mencapai laba operasional positif. Bahkan ketika kas dari kegiatan operasional kami berubah menjadi positif, kami terus waspada akan likuiditas dan telah membangun dana cadangan lebih dari 400 juta dolar Singapura dalam bentuk kas dan fasilitas yang belum ditarik,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News