1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

ilustrasi pasar uang internasional. | Foto: freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu pertama Oktober 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

|Baca juga: BI Jaga Stabilitas untuk Dorong Investasi dan Pertumbuhan

Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 2 – 6 Oktober 2023

Pada akhir hari Kamis, 5 Oktober 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.610 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,03%.
  3. DXY menguat ke level 106,33.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,719%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 6 Oktober 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 7,01%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Oktober 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 5 Oktober 2023 sebesar 100,31 bps, naik dibandingkan per 29 September 2023 sebesar 92,41 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 2-5 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,50 triliun terdiri dari jual neto Rp2,92 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI.
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 Oktober 2023, nonresiden beli neto Rp57,64 triliun di pasar SBN, jual neto Rp6,43 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp7,65 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 9 Oktober 2023.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Wall Street Menguat, Dow Melonjak Lebih Dari 300 Poin
Next Post OJK dan PNM Edukasi UMKM dan IRT di Bali

Member Login

or