Destinasi wisata di Jawa Barat memiliki banyak pilihan, seperti Kawah Putih, Lembang, Pemandaian Air Panas Ciater, juga ada wisata gunung yang banyak opsinya seperti ke Papandayan, Cikurai, atau Gunung Sagara.
Kali ini penulis menjatuhkan pilihan naik Gunung Sagara yang terletak di Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Basecamp-nya berada di Kampung Sagara dan Kampung Tajur, berjarak sekitar 14 kilometer dari pusat Kota Garut. Rute yang bisa digunakan melalui Jalan Karangpawitan–Jalan Raya Wanaraja hingga pertigaan Sadang.
Garut memang menjadi salah satu objek wisata yang tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama para pencinta alam. Namun sebagai lokasi wisata alam, fasilitas umum di tempat wisata yang dikelola oleh warga sekitar ini masih minim.
Kali ini perjalanan dimulai dari Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi. Kami harus menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai di tempat parkir kendaraan, dilanjutkan dengan perjalanan menuju basecamp sekitar 15 menit menggunakan ojek warga lokal dengan tarif Rp25.000 sekali perjalanan.
Selama perjalanan dari parkiran menuju ke basecamp, mata akan dimanjakan dengan pemandangan tanaman sayuran seperti tomat, terong, dan sebagainya. Setibanya di basecamp, fasilitas yang tersedia cukup memadai untuk sekaliber pegunungan yang baru dibuka, terdapat toilet dan tempat beristirahat selayaknya pos ronda. Wilayah Sagara juga terkenal sebagai salah satu penghasil kopi dengan citarasa khas.
Jalur Sagara adalah jalur yang baru dibuka di tahun 2019. Seperti rute dari Tajur, ada 4 pos yang akan dilalui untuk menuju ke puncak. Namun, untuk jarak tempuhnya lebih pendek, hanya sekitar 3 hingga 4 jam saja. Dengan jarak tempuh yang relatif standar ini bukan berarti jalur yang disajikan lebih mudah.
Menuju Pos
Di perjalanan melalui jalur Sagara ini, nantinya kita akan disajikan pemandangan yang masih hijau dan tentunya akar-akar pohon yang menarik. Di pinggir jalur terkadang akan muncul suara aneh, tidak perlu risau, itu hanya suara dari babi hutan. Cukup meneruskan perjalanan tanpa memperdulikan suara itu agar dapat menjaga kenyamanan.
Perjalanan dimulai dari basecamp menuju pos 1. Oh iya, untuk basecamp berada pada ketinggian 1.200an mdpl. Perjalanan menuju pos 1 dibutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 45 menit. Dalam perjalanan menuju ke pos 1, kita masih disajikan dengan pemandangan yang asri dengan pepohonan hijau di sela tanaman milik warga yang menghampar di sepanjang perjalanan.
Untuk menghindari hujan yang sering terjadi di kawasan Garut, ada baiknya Anda memulai perjalanan sebelumnya jam 12 siang, agar dapat naik dalam keadaan kering dan sampai di puncak lebih awal untuk mendapatkan momen sunset.
Setelah sampai di pos 1, dilanjutkan dengan perjalanan menuju pos 2. Di sini mulailah memasuki kawasan hutan yang dipadati dengan akar pohon. Perjalanan menuju pos 2, ditemukan banyak penyempitan jalur yang harus dilewati dengan kedua kaki sejajar, perjalanan ini memakan waktu hingga 30 menit-45 menit dan ketinggian mencapai 1.700 mdpl.
Ketika sampai di pos 2, pendaki disarankan menyempatkan waktu untuk beristirahat agar badan dapat kembali segar ketika menuju pos 3. Jalur ke pos 3 ini sangat berat, kepala akan terus dipaksa mendongak ke atas untuk melihat jalur, serta lutut yang akan lebih sering bersentuhan dengan dada. Perjalanan ini menghabiskan waktu sekitar 1 jam karena medan yang sangat berat.
Sesampainya di pos 3, perjalanan juga sama beratnya ketika melanjutkan ke pos 4 dengan jalur yang sama beratnya. Untuk perjalanan menuju pos 4 disarankan agar lebih sering berpegangan pada akar pohon agar menjadi tumpuan ketika mencari pijakan pada tanah. Perjalanan menuju pos 4 memakan waktu 45 menit. Untuk kali ini, kami memutuskan mendirikan tenda di puncak. Kami menghabiskan waktu 15 menit untuk perjalanan menuju puncak Sagara.
Sesampainya di puncak, kami langsung disajikan dengan keindahan alam yang sangat cantik dari panorama Danau Talaga Bodas, dengan latar gunung dan perbukitan terhampar di sisi Timur. Sisi ini juga merupakan spot ikonik Gunung Sagara untuk menyaksikan sunrise, pemandangan matahari terbit ini biasanya diiringi oleh hamparan lautan awan yang sangat indah.
Pemandangan ini juga yang menjadi daya pikat bagi para pendaki. Tampak awan yang putih bersih dengan sempurna menutupi area lereng dan kaki gunung. Puncak-puncak gunung dan bukit di kejauhan menyembul dari balik gumpalan awan. Menghabiskan waktu di puncak Sagara memang menjadi opsi yang sangat menarik, jalur yang sangat fantastis, udara yang sangat segar dan pemandangan yang sangat indah, menjadi pengalaman yang menarik bagi para pendaki.
Oh iya, untuk perjalanan turun ke basecamp, kami membutuhkan waktu kurang lebih 2 hingga 3 jam.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News