Media Asuransi, JAKARTA – Dalam beberapa waktu terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan. Kenyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Bagi para pemegang reksa dana saham, situasi ini tidak harus menjadi alasan untuk panik.
|Baca juga: Anggaran Siber Melonjak tapi Resiliensi Masih Terpuruk, Ternyata Ini Penyebabnya!
|Baca juga: Allianz Indonesia Berikan 3 Tips Jaga Kesehatan Mental Menuju Masa Pensiun
Mengutip keterangan tertulis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Minggu, 13 Oktober 2024, Head of IPOT Fund Dody Mardiansyah berbagi lima tips penting agar investor tetap tenang dan bijak dalam berinvestasi reksa dana saham, meski IHSG sedang lesu yaitu:
1. Fokus pada jangka panjang
Penurunan IHSG bersifat sementara dan merupakan bagian dari dinamika pasar yang normal. Reksa dana saham adalah instrumen investasi jangka panjang. Investor yang tetap fokus pada tujuan jangka panjangnya akan lebih mampu menghadapi fluktuasi pasar dengan tenang.
2. Jangan terburu-buru menjual
Saat IHSG turun, banyak investor yang tergoda untuk menjual investasinya karena takut kerugian lebih lanjut. Padahal, penjualan saat pasar lesu justru bisa membuat kerugian terealisasi. Sebaliknya, tetap bertahan dan menunggu perbaikan pasar sering kali menjadi strategi yang lebih bijaksana.
|Baca juga: Indonesia Rendezvous 2024 Jadi Wadah Strategis bagi Industri Asuransi dalam Menjalin Jaringan
|Baca juga: Hindari Pencabutan Izin Usaha, OJK Susun Rencana Ini untuk 8 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus
Ketika pasar turun, ini waktu yang baik untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi. Pastikan mereka memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola dana selama kondisi pasar yang sulit. Kinerja masa lalu dalam mengatasi volatilitas pasar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan mereka di masa mendatang.
3. Manfaatkan harga saham yang lebih murah
Penurunan IHSG membuka peluang bagi investor untuk membeli unit reksa dana saham pada harga yang lebih rendah. Ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan strategi ‘buy on weakness‘ yaitu membeli ketika harga rendah dan memaksimalkan potensi keuntungan saat pasar kembali pulih.
4. Diversifikasi portofolio
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko saat pasar bergejolak adalah dengan diversifikasi. Pastikan portofolio tersebar di berbagai sektor dan instrumen keuangan. Reksa dana saham yang dikelola dengan baik biasanya memiliki diversifikasi alami, tetapi tidak ada salahnya mengecek ulang apakah portofolio sudah cukup seimbang.
|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!
|Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Begini Kata OJK Dampaknya terhadap Industri Asuransi
5. Tetap tenang dan hindari spekulasi
Menghadapi penurunan IHSG memerlukan ketenangan. Hindari keputusan emosional dan spekulasi yang bisa merugikan investasi dalam jangka panjang. Kepercayaan pada proses investasi yang solid dan terencana adalah kunci untuk melalui masa-masa sulit ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News