1
1

Gaji Terpangkas? Ini 4 Langkah Cerdas Atur Ulang Keuangan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Pemotongan gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja bisa langsung mengganggu stabilitas keuangan. Namun, bukan berarti situasi ini tak bisa diatasi. Sejumlah langkah perlu dilakukan untuk menjaga kondisi finansial ketika menghadapi pengurangan pendapatan.

|Baca juga: Mengenal Sosok Edy Tuhirman yang Pamit dari CEO Generali Indonesia

|Baca juga: Penurunan Tajam RBC Berpotensi Jadi Biang Kerok Terjadinya Risiko Sistemik di Industri Asuransi?

Dilansir dari HSBC, Minggu, 13 Oktober 2024, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk mengelola keuangan saat gaji terpangkas:

1. Atur ulang anggaran

Pengurangan gaji berarti pendapatan berkurang, sehingga pengeluaran Anda harus disesuaikan. Pengeluaran dapat dibagi menjadi dua jenis yakni tetap dan tidak tetap. Pengeluaran tetap, seperti biaya sekolah anak, listrik bulanan, dan cicilan kendaraan atau rumah, harus diprioritaskan.

Baca juga: 12 UUS Asuransi Serahkan Bisnis Syariah, Pengamat: Bagus, Mereka Tahu Kapasitas!

|Baca juga: OJK Terus Awasi Secara Intensif 8 Asuransi dan Reasuransi yang Bermasalah

Sementara itu, pengeluaran tidak tetap, seperti biaya transportasi dan belanja, dapat disesuaikan. Contohnya, jika Anda bekerja dari rumah, biaya transportasi bisa dipotong. Anda juga bisa menghemat belanja bahan makanan dengan membuat daftar belanja yang lebih efisien.

2. Susun skala prioritas

Tentukan prioritas dalam pengeluaran Anda. Dana terbatas harus digunakan dengan bijak untuk kebutuhan pokok. Misalnya, daripada makan di luar, mulai masak sendiri untuk menghemat. Selain itu, pertimbangkan belanja daring yang sering menawarkan harga lebih murah.

|Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-16, Mandiri Inhealth Berbagi dengan Panti Asuhan di 16 Kota

|Baca juga: Ketua DAI Tekankan Pentingnya Kode Etik untuk Restorasi Kepercayaan Industri Asuransi

Tagihan bulanan, seperti listrik dan air, juga harus diprioritaskan. Anda bisa memanfaatkan layanan mobile banking untuk membayar tagihan secara daring yang lebih praktis dan aman.

3. Siapkan dana darurat

Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga, termasuk pemotongan gaji. Idealnya, dana darurat untuk keluarga adalah 12 kali kebutuhan bulanan. Namun, jika belum mencapai jumlah itu, kumpulkan secara bertahap.

|Baca juga: Jasindo Syariah Raih Penghargaan Bergengsi dari Media Asuransi

|Baca juga: DAI Siapkan Langkah Menuju SRO, Embrio Sudah Ditancapkan!

Jika situasi keuangan Anda memburuk, dana darurat dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Namun, gunakan dengan bijak dan perlahan agar dana tersebut tidak cepat habis. Jangan lupa mulai menabung kembali setelah kondisi keuangan Anda stabil.

4. Go digital

Manfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan harian secara digital. Mulai dari belanja hingga pembayaran tagihan, semuanya bisa dilakukan melalui smartphone dan mobile banking. Selain memudahkan, transaksi digital juga lebih aman, terutama di masa pandemi ini. Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih efisien tanpa harus keluar rumah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Tips Investasi Reksa Dana Saham saat IHSG Kurang Bergairah
Next Post Mengenal Exchange Traded Fund dan Bedanya dengan Reksa Dana

Member Login

or