1
1

IHSG dan Rupiah Tak Bernyali Menguat Pagi Ini

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi terlihat bergerak di zona negatif. Para investor harus berhati-hati meski tak ditampik kondisi pelemahan di indeks acuan saham Indonesia bisa menjadi kesempatan untuk mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasikan.

IHSG Kamis, 22 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.349 tapi tak lama berselang melemah ke level 7.339. Posisi tertinggi di 7.350 dan terendah di 7.328. Volume perdagangan pagi tercatat 1,15 miliar lembar saham senilai Rp723 miliar. Sebanyak 222 saham menguat, 150 saham melemah, dan 196 saham stagnan.

|Baca juga: Profil Rob Kosova, Bos Baru QBE Insurance

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis pagi terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.635 per US$. Katalis positif masih minim berdatangan dan membuat mata uang Garuda belum mempunyai tenaga penuh menghantam mata uang Paman Sam.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke level Rp15.644 per US$ dengan year to date return 1,66 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.644 hingga Rp15.655 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.540 per US$.

Wall Street beragam

Di sisi lain, bursa saham Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu terjadi setelah risalah Federal Reserve mengisyaratkan penurunan suku bunga yang lebih lambat di masa depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,1 persen menjadi 38.612. Indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,1 persen menjadi 4.981,80. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,3 persen menjadi 15.580,87.

|Baca juga: PGAS, TOWR, UNIQ, dan PTBA Jadi Rekomendasi Trading Saham Hari ini

Sedangkan dolar Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Para pedagang menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga bank sentral. Sedangkan sterling mengabaikan surplus anggaran bulanan tertinggi Inggris pada Januari.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang lainnya, mendatar di 104,05, setelah bergerak lebih rendah 0,25 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena penurunan imbal hasil obligasi global.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Rob Kosova, Bos Baru QBE Insurance
Next Post Lagi, OJK Cabut Izin Usaha BPR, Kini Giliran BPR Bank Purworejo

Member Login

or