1
1

KB Bank (BBKP) Catatkan Kerugian Rp7,38 Triliun pada 2024

Gedung KB Bukopin. | Foto: KB Bukopin

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (BBKP) sepanjang tahun 2024 membukukan rugi bersih sebesar Rp7,38 triliun. Adapun kerugian ini sebagian besar disebabkan adanya pencatatan beban non-recurring yang diperlukan untuk mempersiapkan langkah menuju profitabilitas di tahun 2025.

Beban non-recurring tersebut mencakup pencatatan beban pajak tangguhan (deferred tax) sebesar Rp1,42 triliun, yang berkaitan dengan potensi pemulihan Pajak Penghasilan (PPh) di masa depan akibat akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi.

Selain itu, KB Bank juga membukukan pencadangan (impairment) dari revaluasi anak usaha sebesar Rp1 triliun sebagai langkah strategis untuk memperkuat neraca keuangan. Pembebanan ini sendiri tidak mempengaruhi struktur permodalan dari KB Bank.

|Baca juga: Emisi Global Bond US$300 Juta Bank KB Bukopin (BBKP) Oversubscribed hingga 4,5 Kali

Meski mengantongi kerugian, BBKP pada 2024 mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp909 miliar atau tumbuh 49,20% secara year-on-year. Pertumbuhan ini ditopang dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,20% dan diimbangi dengan pengendalian beban bunga yang meningkat sebesar 6,17%.

Dengan catatan ini KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (NIM) menjadi 1,31% dari 0,78% pada tahun sebelumnya. Selain itu, KB Bank juga mampu menekan beban operasional lainnya sebesar 11,94% menjadi Rp1,80 triliun di tahun 2024 dari Rp2,04 triliun pada tahun 2023. Jumlah beban operasional lainnya yang mampu ditekan hingga di bawah Rp2 triliun ini merupakan kali pertama sejak tahun 2012.

|Baca juga: Manajemen RS Mayapada Raih Pinjaman Rp718,53 Miliar dari KB Bukopin

Portofolio kredit lancar (normal loan) KB Bank tumbuh sebesar 19,24% secara year-on-year dibandingkan posisi pada tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari segmen wholesale dan retail yang masing-masing tumbuh sebesar 28,89% dan 17,43%.

Meskipun total kredit mengalami penurunan sebesar 6,17%, hal ini sejalan dengan upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas aset. Rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) berhasil ditekan menjadi 23,10% dari sebelumnya 39,77%.

Upaya perbaikan kualitas aset KB Bank juga tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). NPL gross membaik menjadi 8,74% dari 9,70% di tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38% dari 4,95%.

|Baca juga: Krom Bank Indonesia (BBSI) Lego Aset ex Kantor Capem Rp2,95 Miliar

KB Bank juga mampu menjaga likuiditas bank dengan pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account) sebesar 29,92% secara year-on-year sehingga mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,85%. Rasio CASA juga membaik menjadi 29,54% dari 23,39%, sementara rasio kecukupan likuiditas (LCR) terjaga pada level 146,84%.

Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee menyampaikan, KB Bank telah melalui berbagai tantangan yang berat dalam perjalanan transformasinya menuju lembaga keuangan yang sehat.

“Kami percaya bahwa KB Bank telah melalui bagian tersulit dari perjalanan tersebut dan bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 17 Maret 2025.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wijaya Karya (WIKA) Alami Gagal Bayar Sukuk dan Obligasi
Next Post PertaLife Insurance Luncurkan PLI – Office
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or