Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas global stabil pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi usai mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya, dibantu oleh ekspektasi penurunan suku bunga besar lainnya oleh Federal Reserve AS.
|Baca juga: Menapaki Perjalanan Blibli Tiket Melayani Evolusi Kebutuhan Konsumen
|Baca juga: Fitch Ratings: Rasio Modal Asuransi Asei Turun Jadi 208% di Juni 2024
Mengutip The Business Times, Jumat, 27 September 2024, harga emas spot bertahan di US$2.656,60 per ons, pada pukul 00.21 GMT. Emas batangan mencapai rekor tertinggi US$2.670,43 pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Sedangkan harga emas berjangka AS turun tipis 0,2 persen menjadi US$2.680,00.
Laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS turun lebih rendah dari yang diharapkan pada Agustus. Adapun emas batangan dengan imbal hasil nol cenderung menjadi investasi yang disukai dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama kekacauan geopolitik.
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!
|Baca juga: Wacana Subsidi BBM Dicabut, Asuransi Kendaraan Bakal ‘Kena Getah’?
Sedangkan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 bp pada pertemuan kebijakan terakhirnya dan para pedagang melihat peluang 58 persen untuk pemangkasan suku bunga setengah poin persentase lagi pada November, menurut CME FedWatch Tool.
Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler memandang kebijakan moneter AS sebagai ‘restriktif’ dan dengan disinflasi yang sedang berlangsung, ia yakin masuk akal untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga kebijakan.
Di tempat lain, bank sentral China meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk menarik ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi dan kembali ke target pertumbuhan pemerintah.
|Baca juga: Rasio Modal Turun, Bos Asei Klaim Tetap Kuat!
|Baca juga: OJK Cabut Izin Pembentukan Unit Syariah Asuransi Allianz Life Indonesia
Sedangkan konflik yang semakin intensif antara Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan Israel juga mendukung harga emas, dengan roket lintas batas yang diluncurkan oleh kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News