Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa prospek atas peringkat Perusahaan adalah “positif”, yang mencerminkan pandangan bahwa profil keuangan LPPI akan membaik sejalan dengan proses pengurangan pinjaman dan/atau ekspektasi kenaikan penjualan ekspor sehingga menghasilkan margin keuntungan yang lebih baik.
|Baca juga: Pefindo Naikkan Outlook Peringkat Lontar Papyrus Jadi Positif
LPPI berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan I tahap I Seri A sebesar Rp200 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 Februari 2023 menggunakan dana internal. Per 30 September 2022, Perusahaan memiliki kas dan setara kas senilai USD271,2 juta.
Peringkat Perusahaan mencerminkan posisi pasar LPPI yang kuat di industri bubur kertas dan tisu, bisnis yang terintegrasi dengan baik secara vertikal, serta manajemen operasi yang kuat. Peringkat Perusahaan dibatasi oleh kebutuhan modal kerja yang tinggi.serta risiko terkait volatilitas harga produk dan bahan baku.
Peringkat dapat dinaikkan apabila LPPI dapat mengurangi tingkat utangnya dan/ atau meningkatkan marjin profit sebagai hasil dari manajemen operasi yang lebih baik atau adanya peningkatan harga pulp, yang berdampak pada perbaikan rasio struktur permodalan dan proteksi arus kas Perusahaan secara berkelanjutan.
Prospek dapat direvisi kembali menjadi stabil tanpa diikuti kenaikan peringkat jika pendapatan dan/atau marjin laba Perusahaan menurun secara signifikan, atau jika Perusahaan menambah utang baru yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh kondisi usaha yang lebih baik. LPPI adalah produsen pulp dan tisu yang merupakan anggota grup Asia Pulp and Paper (APP), produsen produk pulp dan kertas terkemuka di pasar global.
Beroperasi sejak tahun 1976, LPPI adalah anak perusahaan dari PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, yang memegang peran penting dalam produksi kertas dan tisu di Indonesia. LPPI memiliki fasilitas produksi di Tebing Tinggi di Jambi, Sumatera.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News