Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan penguatan pada pasar saham akan berlanjut tetapi secara lebih terbatas. Dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data global seperti FOMC Minutes.
“Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 27 Mei 2025.
Sedangkan pada obligasi, tren bullish yang masih berlanjut dapat dimanfaatkan investor untuk melanjutkan akumulasi seri-seri SBN. Yield SBN 10 tahun berpotensi bergerak dalam rentang 6,85%-6,87%.
|Baca juga:Mau Nabung Cuan dari Saham? Coba Cek 4 Rekomendasi dari MNC Sekuritas Berikut!
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +1,51% ke level 7.214,16 dipicu oleh menguatnya mayoritas indeks sektoral dan saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp2,13 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni TPIA (+14,36%), BBCA (+4,03%) dan BRPT (+32,00%).
Dari sentimen domestik, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia menurun menjadi US$0,17 miliar pada Q1 2025, turun dari US$2,44 miliar pada Q1 2024.
Dari China, PBoC memangkas suku bunga untuk tenor 1 tahun ke level 3% dan tenor 5 tahun ke level 3,5%. Langkah ini mengikuti langkah pelonggaran moneter besar-besaran China yang diumumkan awal bulan ini untuk memperkuat ekonomi yang lesu dan meredam potensi dampak dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan AS.
|Baca juga: IHSG Akhirnya Tumbang Setelah Reli Sepekan
Dari AS, aktivitas bisnis dan ekspektasi output di AS menunjukkan perbaikan seiring meredanya kekhawatiran atas isu perdagangan, meskipun tekanan harga tetap meningkat.
Dalam indikasi bahwa pasar tenaga kerja masih sehat, klaim pengangguran awal turun ke level terendah dalam empat pekan. Namun, di sisi lain, penjualan rumah yang sudah ada (existing home) tercatat mengalami penurunan tak terduga.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,27% ke level 10724,93. Pergerakan Yield SBN 10 tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -2,34bps WoW ke level 6,86%.
Dari domestik, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% selama rapat kebijakan pada Mei 2025, sejalan dengan ekspektasi pasar.
“Keputusan tersebut mencerminkan keyakinan bank sentral dalam menjaga inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran 2,5% ± 1% untuk tahun 2025 dan 2026, sekaligus mendukung stabilitas Rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Park Jin Je dan Andreas Mikael Sumual Jadi Direktur Bank IBK Indonesia
Senin, 23 Juni 2025
