1
1

Wall Street, Dolar AS, dan Harga Minyak Dunia Kompak Menguat

Ilustrasi. | Foto: Pexels

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa Wall Street membukukan kinerja yang kuat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Ketiga indeks utama menguat karena data konsumen yang menggembirakan yang meredakan kekhawatiran sebelumnya akan potensi penurunan ekonomi.

Mengutip The Business Times, Jumat, 16 Agustus 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,4 persen menjadi 40.563,06, sementara indeks S&P 500 naik 1,6 persen menjadi 5.543,22. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang berfokus pada teknologi melonjak 2,3 persen menjadi 17.594,50.

Hal ini terjadi setelah penjualan ritel AS naik 1,0 persen pada Juli dari Juni, melampaui ekspektasi dan meyakinkan investor tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. “Angka penjualan ritel tersebut meredakan kekhawatiran akan resesi. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak berhibernasi,” kata Peter Cardillo dari Spartan Capital.

Dolar AS menguat

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (US$) menguat terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan dan kenaikan penjualan ritel.

|Baca juga: Laba Bersih Citi Indonesia Naik 14% Jadi Rp1,3 Triliun di Kuartal II/2024

Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di 102,96, naik 0,36 persen. Poundsterling menguat setelah data produk domestik bruto Inggris yang solid, dan euro bertahan di atas US$1,10, mendekati puncak lebih dari tujuh bulan pada hari sebelumnya.

Mata uang umum Eropa stabil terhadap dolar pada US$1,1010. Sedangkan yen stabil pada 147,31 per dolar setelah data menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 3,1 persen secara tahunan pada kuartal kedua karena peningkatan konsumsi yang solid, sehingga kenaikan suku bunga jangka pendek lainnya tetap ada.

Minyak dunia naik

Sementara itu, harga minyak dunia naik lebih dari US$1 per barel pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Rilis data ekonomi Amerika Serikat meredakan kekhawatiran akan resesi di ekonomi terbesar dunia tersebut, meskipun reli dibatasi oleh kekhawatiran akan permintaan global yang lebih lambat.

|Baca juga: 40 Bank Gulung Tikar dan 3.800 Lembaga Keuangan di China di Ambang Kebangkrutan

Minyak mentah Brent berjangka ditutup naik US$1,28 atau 1,6 persen menjadi US$81,04 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$1,18 atau 1,53 persen menjadi US$78,16. “Data ekonomi yang positif berfungsi sebagai indikator bahwa kita sedang menuju soft landing,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger, di New York.

Harga emas datar

Sedangkan harga emas datar pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) setelah turun satu persen pada sesi terakhir, karena data AS yang menunjukkan harga konsumen naik seperti yang diharapkan bulan lalu menurunkan taruhan penurunan suku bunga yang lebih besar dari Federal Reserve pada bulan September.

Harga emas spot hampir tidak berubah pada US$2.448,49 per ons, pada pukul 01.55 GMT, setelah harga emas batangan turun paling banyak sejak 6 Agustus pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Harga emas berjangka AS naik 0,26 persen menjadi US$2.486,00.

Para pedagang sekarang melihat sekitar 36 persen peluang penurunan suku bunga 50 basis poin pada September, turun dari 50 persen sebelum rilis data, menurut CME FedWatch Tool. Kondisi suku bunga rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

|Baca juga: Allianz Edukasi Kaum Ibu di Acara ISR dan Literasi AAJI di Batam

Di tempat lain, Hamas mengatakan tidak akan mengambil bagian dalam putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza yang dijadwalkan pada Kamis di Qatar, tetapi seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang perundingan tersebut mengatakan para mediator diharapkan untuk berkonsultasi dengan kelompok Palestina setelahnya.

Harga perak spot turun 0,4 persen menjadi US$27,49 per ons, platinum naik 0,4 persen menjadi US$923,35, dan paladium turun 0,9 persen menjadi US$927,25.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Utang Luar Negeri Indonesia per Kuartal II/2024 Tetap Terkendali
Next Post Bank Muamalat Pacu Penyaluran Pembiayaan Perumahan
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or