Media Asuransi, JAKARTA – Tren reksa dana dijadikan mahar perkawinan kian diminati pasangan yang akan meresmikan hubungan mereka secara agama dan negara. Keputusan memilih reksa dana ini didasarkan pada nilai investasi yang akan terus berkembang dan bermanfaat di masa depan, seperti untuk dana pendidikan anak dan juga nilainya yang terjangkau.
Bagi Anda investor pemula yang akan segera menikah, berikut ini beberapa alasan reksa dana cocok dijadikan sebagai mahar perkawinan.
Nilai terjangkau
Untuk membeli sebuah produk reksa dana tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Mulai saja dengan menabung reksa dana senilai Rp500.000 sebagai mahar perkawinan. Setelah menikah Anda bisa melanjutkan menabung reksa dana per bulannya.
| Baca juga: Sucor AM Gandeng SMBC Indonesia Tawarkan 4 Produk Reksa Dana
Berguna untuk dana pendidikan anak
Setelah menikah dan punya anak, tentu kebutuhan hidup semakin meningkat. Seiring bertambah usia anak, memerlukan biaya pendidikan hingga jenjang universitas. Mahar berupa reksa dana bisa digunakan sebagai persiapan dana pendidikan anak. Kita tahu biaya pendidikan anak saat ini semakin tinggi karena inflasi biaya pendidikan di Indonesia.
Pada Agustus 2024, inflasi pendidikan di Indonesia mencapai 0,65%. Pada Juni 2023, inflasi pendidikan di Indonesia mencapai 2,75%. Pada tahun 2023, inflasi biaya pendidikan di Indonesia mencapai sekitar 2,75 hingga 3,81%.
|Baca juga: Pentingnya Asuransi Pendidikan untuk Masa Depan Anak
Kenaikan biaya pendidikan terjadi di setiap jenjang pendidikan dan penyebab inflasi pendidikan antara lain karena kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi, kenaikan SPP di sekolah dasar dan menengah dan faktor musiman, yaitu dimulainya tahun ajaran baru
Untuk biaya kuliah yang mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah bisa diantisipasi dengan menabung reksa dana Rp500.000 per bulan selama minimal 10 tahun.
Persiapan pensiun saat kepala keluarga tidak produktif lagi
Sebagai kepala keluarga tugas utamanya adalah mencari penghasilan untuk keluarga. Namun seiring bertambahnya usia maka produktivitas akan menurun, demikian pula penghasilan. Karena itu perlu produk keuangan yang bisa menunjang biaya hidup keluarga di usia pensiun, salah satunya adalah reksa dana.
|Baca juga: Usia Pensiun Pekerja Bertambah Menjadi 59 Tahun
Nilainya berkembang dibandingkan mahar lain
Jika mahar berupa uang, maka nilainya akan mengalami penyusutan di masa depan karena faktor inflasi. Demikian juga jika maharnya emas maka nilainya hanya naik mengikuti angka inflasi, kecuali di situasi gejolak politik dan keamanan harga emas melompat tinggi.
Namun jika dilihat rata-rata inflasi di Indonesia yang saat ini cenderung rendah, di bawah 5% per tahun. Bahkan sepanjang 2024 lalu inflasi di Indonesia yang 1,57% mencatat sejarah sebagai inflasi terendah sepanjang sejarah. Emas merupakan investasi non yield dan berfungsi sebagai investasi lindung nilai atau hedging.
Bandingkan jika mahar berupa reksa dana pendapatan tetap memberi return 7 – 8% dan reksa dana saham yang memberi kenaikan nilai aktiva bersih per unitnya sekitar 11%-15% per tahun.
Reksa dana dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang
Sama dengan usia perkawinan yang diharapkan panjang dan seumur hidup, reksa dana bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka Panjang. Dengan fungsi reksa dana sebagai salah satu investasi jangka panjang, investor pemula yang memberikannya sebagai mahar perkawinan bisa juga menjadikan reksa dana sebagai lambang pernikahan yang abadi.
Bisa dijadikan warisan
Sama halnya dengan saham, reksa dana bisa diwariskan ke anggota keluarga, seperti anak dan isteri. Saat Anda registrasi jadi nasabah reksa dana, Anda mengisi nama isteri atau anak pada kolom ahli waris. Umumnya orang Indonesia mewariskan properti seperti rumah dan tanah ke anak-anaknya, sehingga mahar reksa dana jadi warisan yang unik.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News