Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp349,93 triliun pada tahun 2023. Nilai DPK BTN tahun 2023 meningkat 8,7 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp321,93 triliun.
Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) yang dibukukan perseroan mencapai Rp188 triliun atau naik 20,4 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp156 triliun. “Dengan kenaikan tersebut, komposisi dana murah BTN mencapai 53,7 persen terhadap total DPK,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 12 Februari 2024.
Kenaikan signifikan dana murah berupa giro dan tabungan di BTN terlihat selama lima tahun terakhir. Pada 2019, porsi dana murah BTN masih di level 43,4 persen dan perlahan menanjak menuju 48,5 persen pada 2022.
“Transformasi menjadi bank tabungan yang kami gagas sejak tahun 2019 telah membuahkan hasil pada tahun 2023 ini. Porsi dana murah yang mencapai hampir 54% merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah BTN,” tutur Nixon.
|Baca juga: BTN Membukukan Laba Bersih Rp3,5 Triliun
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kenaikan dana murah ini turut ditopang oleh transformasi digital banking yang dilakukan BTN, terutama pada aplikasi BTN Mobile. Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BTN Mobile mencapai 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 235 juta. Perseroan mampu menggaet lebih banyak pengguna BTN Mobile seiring dengan penambahan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak transaksi.
Melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (fee-based income/FBI) perseroan menjadi Rp3,2 triliun pada tahun 2023. Nilai FBI naik 60,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
“BTN ingin terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama pada core bisnis di bidang KPR. Kami akan terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan calon nasabah dan nasabah existing kami bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah mereka,” ujar Nixon.
Ditambahkan, BTN mampu membukukan total aset sebesar Rp439 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat 9,1 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp402 triliun. “Bank BTN telah berhasil menjaga momentum pertumbuhan bisnis di sepanjang 2023 dengan perbaikan strategi secara berkelanjutan dan dengan ditopang prinsip kehati-hatian.” tegasnya.
Menurut Dirut BTN ini, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pertumbuhan, sesuai dengan visi untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada 2025. “Sejalan dengan visi tersebut, BTN yang telah mencapai usia 74 tahun ingin terus meningkatkan kontribusi nyata untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia yang saat ini masih mencapai 12,7 juta,” tutur Nixon.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News