PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengantongi rating dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Dari lembaga tersebut, Indonesia Re mengantongi rating AA dengan outlook stabil. Direktur Utama Indonesia Re Frans Sahusilawane menyebut bahwa pencapaian rating dari lembaga internasional ini terbilang penting, karena dapat membantu perusahaan melakukan penetrasi pasar dengan kepercayaan yang lebih besar dari para mitra. Dengan rating dari lembaga internasional ini,perusahaan dapat lebih memaksimalkan potensi pasar domestik yang terus bertumbuh. Di sisi lain, membuka peluang bisnis di luar negeri. “Dua alasan tersebut membuat rating ini menjadi penting,” kata Frans Sahusilawane dalam siaran pers di Jakarta, 18 April 2017.
Fitch menilai Indonesia Re punya dukungan modal yang kuat untuk mendorong kinerja sejalan dengan upaya memaksimalkan kapasitas reasuransi di dalam negeri. Sementara dari sisi solvabilitas, RBC perseroan yang sebesar 315 persen pada pengujung 2016 juga jauh di atas batas minimal yang disyaratkan regulator yakni 120 persen. Indonesia Re mengincar target pertumbuhan premi yang tinggi dari bisnis internasional pada tahun ini. Pada tahun lalu Rp40 miliar, menjadi Rp100 miliar sampai penghujung tahun nanti.
Sedangkan secara total, perseroan mengincar premi sebesar Rp6 triliun pada tahun ini. Sementara di tahun kemarin, Indonesia Re berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp4,7 triliun. Sebelumnya rating Indonesia Re juga dinaikkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada akhir 2016 lalu, dari sebelumnya idAA- menjadi idAA. Pefindo menilai peningkatan ini didorong posisi pasar yang kuat dari Indonesia Re sebagai BUMN untuk mendukung rencana menekan defisit transaksi berjalan oleh pemerintah.
Indonesia Re merupakan perusahaan BUMN Reasuransi yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh negara. Dalam keterangannya disebutkan laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2016 ditutup dengan total aset sebesar Rp7,05 triliun, naik Rp560 miliar atau 108,56 persen dibandingkan realisasitahun 2015 sebesar Rp6,54 triliun. Laba bersih konsolidasi sebesar Rp266 miliar, naik Rp56 miliar atau 126,90persen dari realisasi 2015 sebesar Rp210 miliar. Total pendapatan premi bruto konsolidasi sebesar Rp5,18 triliun tahun 2016. Premi bruto dari bisnis reasuransi konvensional sebesar Rp4,7 triliun dan dari asuransi umum sebesar Rp471 miliar. Hasil underwriting bersih 2016 sebesar Rp471 miliar, naik sebesar Rp75 miliar atau 119,04 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015. Wik
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
News in Brief
Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp293 Triliun di 2024
Jumat, 7 Februari 2025
News in Brief