1
1

Traveloka Batal IPO di AS Via SPAC

Media Asuransi – Perusahaan startup asal Indonesia, Traveloka dikabarkan tengah mengubah rencananya untuk go public di Amerika Serikat (AS) melalui special purpose acquisition company (SPAC) Bridgetown Holdings Ltd. Kini, perusahaan sedang mengeksplorasi opsi untuk melakukan initial public offering (IPO) secara tradisional di bursa Amerika Serikat.

Traveloka telah menghentikan diskusi mengenai merger dengan Bridgetown karena berkurangnya minat investor terhadap SPAC. Meskipun demikian, ada kemungkinan bagi Traveloka untuk meninjau kembali rencana go public melalui SPAC, baik dengan Bridgetown atau dengan perusahaan lain, setelah pasar kembali pulih.

Baca juga: Astra International (ASII) Ekspansi ke Data Center

Sebelumnya, pada Agustus 2021, Traveloka menargetkan untuk menghimpun dana sebanyak US$400 juta melalui merger SPAC dengan Bridgetown. Rencana Traveloka untuk IPO di Amerika Serikat ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, FinAccel, induk usaha dari Kredivo, juga melakukan hal yang serupa.

Dengan rencana IPO ini, semakin banyak pula perusahaan startup teknologi asal Indonesia yang berencana go public, baik di dalam maupun luar negeri.

Melansir Bloomberg, Selasa, 7 September 2021, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, dewan direksi raksasa perjalanan online Asia Tenggara tersebut telah memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pencatatan saham (listing) melalui SPAC lantaran antusiasme di pasar SPAC mulai surut.

Baca juga: BI Dan OJK Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19

Nantinya, jika pasar sudah pulih, Traveloka mungkin akan meninjau kembali pembicaraan dengan SPAC milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel atau SPAC yang berbeda, demikian jelas satu sumber. Sumber tersebut melanjutkan, kedua belah pihak akan terus memantau situasi dalam beberapa minggu mendatang.

Adapun seorang perwakilan dari Traveloka tidak dapat segera dihubungi Bloomberg untuk dimintai tanggapan mengenai masalah ini. Setali tiga uang, pihak Bridgetown pun menolak berkomentar.

Awal Februari lalu, manajemen Traveloka menyatakan mereka berencana untuk melakukan IPO di Wall Street tahun ini. Aksi korporasi rencananya akan dilakukan melalui perusahaan cek kosong.

Chief Executive Officer (CEO) Traveloka, Ferry Unardi, mengatakan dana IPO ini akan digunakan untuk melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain. “Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan,” kata Ferry dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television, dikutip 16 Februari 2021.

SPAC memang bukanlah hal baru dan telah ada sejak dekade 1990-an silam, tetapi akhir-akhir ini menjadi tren global selama setahun terakhir.

Sebagai informasi, SPAC merupakan sebuah perusahaan yang didirikan secara khusus untuk menggalang dana melalui penawaran saham perdana dengan tujuan melakukan merger, akuisisi, atau pembelian saham perusahaan terhadap satu atau lebih perusahaan.

Proses tersebut biasanya memakan waktu 2 tahun. Jika akuisisi tidak selesai dalam jangka waktu tersebut, dana nantinya akan dikembalikan ke investor. Saat ini, penerapan SPAC sudah diterapkan di berbagai bursa global, salah satunya di bursa Nasdaq dan New York (NYSE) di AS.

SPAC kadang-kadang disebut sebagai “perusahaan cek kosong” karena investor tidak tahu sebelumnya perusahaan mana yang akan diakuisisi dengan dana tersebut. Menurut catatan Bloomberg, dari total dana US$461 miliar yang dikumpulkan secara global melalui IPO tahun ini, sekitar US$131 miliar untuk SPAC sebelum tren pasar yang sedang booming ini hampir berhenti. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Astra International (ASII) Ekspansi ke Data Center
Next Post Performa Emiten Tambang Membaik di Kuartal II/2021

Member Login

or