1
1

Pertumbuhan KPR Sekitar 10% dalam 4 Tahun Terakhir

Sampai akhir tahun pertumbuhan kredit diprediksi bisa mencapai double digit. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap kredit dan pembiayaan ke sektor properti dapat terus tumbuh dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat umum. Dengan demikian akan lebih banyak masyarakat yang mempunyai akses terhadap kepemilikan rumah yang sesuai dengan kebutuhannya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa porsi kredit pemilikan rumah (KPR) terhadap total kredit cukup stabil pada kisaran 10 persen selama empat tahun terakhir. “Berdasarkan data Maret 2025, porsi kredit KPR terhadap total kredit nasional sebesar 10,16 persen year on year (yoy),” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 27 Mei 2025.

|Baca juga: Generasi Milenial Tertarik KPR 35 Tahun? Cek Kelebihan dan Kekurangannya Menurut Allianz

Penyumbang kredit KPR terbesar adalah kredit pemilikan rumah tipe 22-70 dengan porsi mencapai 60,27 persen dari total kredit KPR). Kemudian disusul kredit pemilikan rumah tipe di atas 70 dengan porsi 28,96 persen dari total kredit KPR. “Keduanya tumbuh cukup tinggi dan mendorong pertumbuhan KPR.

Berdasarkan hasil survei properti Bank Indonesia (SHPR), KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengakses pembelian rumah di pasar primer. Namun, kredit KPR tumbuh pada Maret 2025 sebesar 8,89 persen yoy, melambat jika dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 14,26 persen yoy.

|Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Mengambil Rumah dengan Skema KPR

Jika melihat perkembangan setahun terakhir, periode April 2024-Mei 2025, jumlah rekening KPR baru sekitar 531 ribu dengan nilai realisasi hampir Rp200 triliun. Sekitar 85 persen dari rekening tersebut adalah kredit pemilikan rumah tipe 22-70.

Dian Ediana Rae menambahkan bahwa OJK terus meminta perbankan untuk mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.

Menurutnya, sejauh ini kualitas kredit KPR juga masih terjaga. Pada Maret 2025, NPL (non performing loan) KPR sebesar 2,93 persen, masih di bawah threshold lima persen, meskipun menunjukkan tren peningkatan dari per Maret 2024 dengan NPL sebesar 2,49 persen.

“Seiring masih berlanjutnya gelombang PHK dan indikasi pelemahan daya beli masyarakat, perlu peningkatan kewaspadaan terhadap potensi perburukan risiko kredit pada sektor KPR bagi debitur yang berada pada level middle-low income,” jelas Dian.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Jatim (BJTM) Tebar Dividen Tunai Rp821,49 Miliar
Next Post Easycash Telah Salurkan Pinjaman Rp70,64 triliun kepada 7,8 Juta Orang
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or