1
1

Allianz Life Indonesia Siap Kelola Fund di Instrumen Investasi Sesuai Mandat Strategi

Kebutuhan masyarakat terhadap solusi asuransi akan selalu ada walaupun diberbagai kondisi ekonomi dan politik yang ada. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengungkapkan Allianz Indonesia masih melihat peluang kondisi ekonomi global untuk membaik pada 2024. Hal itu terutama dengan mulai menurunnya angka inflasi global dan mendinginnya pasar tenaga kerja AS yang sesuai dengan arah target The Fed.

“Dengan data AS yang lebih kondusif diperkirakan tidak ada lagi kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Selain itu, 2024 pun akan menjadi tahun berbalik arahnya kebijakan The Fed dengan proyeksi penurunan yang diekspektasikan terjadi di semester II/2024,” kata Made, dikutip dari keterangannya, Rabu, 17 April 2024.

Perubahan kebijakan moneter The Fed dapat berpengaruh pada kebijakan moneter negara lainnya. Dengan begitu, diproyeksikan memasuki semester II/2024, dinamika ekonomi global akan cenderung membaik.

Ditopang oleh konsumsi domestik

Sedangkan ekonomi Indonesia sebagian besar masih akan ditopang oleh konsumsi domestik, dengan berkurangnya tekanan inflasi pada semester II/2024 dapat memberikan dorongan terhadap daya beli masyarakat.

Hal itu ditambah dengan adanya pelaksanaan Pemilu serentak yakni Pilpres, Parlemen, dan Pilkada yang tentunya akan menambah perputaran uang dalam belanja konsumsi masyarakat bakal menjadi salah satu mesin pendorong perekonomian di 2024.

|Baca juga: IMF Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh 3,2% di 2024-2025

“Di tengah tantangan pasar domestik dan global, kami mengelola fund dengan menempatkan instrumen investasi sesuai mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Fund manager Allianz selalu memonitor secara aktif kondisi pasar, dengan memerhatikan kondisi makro dan mikro ekonomi, pasar modal, serta risiko-risiko yang ada,” kata Made.

Pada fund dengan underlying Equity, Allianz Indonesia mengambil strategi taktis dan selektif. Allianz Indonesia memperhitungkan bahwa 2024 akan menjadi tahun yang terdiri dari dua bagian dengan semester kedua 2024 yang lebih optimistis.

“Akibat hilangnya ketidakpastian Pemilu, belanja pemerintah yang lebih tinggi usai Pemilu diperkirakan mendukung belanja konsumen, dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” tuturnya.

Pertumbuhan pendapatan perusahaan secara agregat diperkirakan tumbuh pada tingkat satu digit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar satu digit pada 2023. Sedangkan Allianz Indonesia, tambahnya, tetap konstruktif pada sektor ekonomi baru serta sektor-sektor terkait rantai nilai energi hijau dalam jangka menengah dan panjang.

|Baca juga: Loyalitas Pelanggan Jadi Kunci Penting Perusahaan Asuransi Pertahankan Keberlanjutan Bisnis

“Preferensi perusahaan pada saham yang memiliki kekuatan harga, neraca yang efisien, dan tata kelola perusahaan yang baik tidak berubah dalam kondisi apapun,” ucapnya.

Sedangkan di fund dengan underlying Fixed Income, strategi Allianz Indonesia saat ini adalah mempertahankan porsi obligasi yang tinggi dengan durasi di atas tolok ukur. Namun, lanjutnya, Allianz tetap memerhatikan risiko seperti meningkatnya tensi geopolitik, melebarnya defisit anggaran, penurunan pertumbuhan ekonomi global, dan meningkatnya harga minyak dunia.

“Dengan melihat kondisi ini perlu dipertimbangkan untuk melakukan tinjau ulang kembali secara berkala tujuan, jangka waktu, dan tetap pastikan untuk memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko,” tutup Made.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Gaungkan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
Next Post Korsel Diminta Permudah Proses Pembuatan Visa bagi Masyarakat Indonesia

Member Login

or