Media Asuransi, GLOBAL – Aon telah mengumumkan hasil Survei Manajemen Risiko Global tahun 2023, yang mensurvei hampir 3.000 manajer risiko, pemimpin C-suite, dan eksekutif lainnya di 61 negara dan wilayah.
Survei tersebut meminta para pengambil keputusan manajemen risiko untuk mengidentifikasi tantangan bisnis mereka yang paling mendesak.
“Dunia saat ini lebih bergejolak, hal ini mencerminkan serangkaian transisi besar dalam bidang perdagangan, teknologi, cuaca, dan masalah ketenagakerjaan yang telah menyadarkan para pemimpin bisnis akan sifat risiko dan tantangan manusia yang saling berhubungan,” kata CEO Aon, Greg Case, dikutip dari laman Insurance Business Mag, Senin, 4 Desember 2023.
|Baca juga: Aon: Serangan Siber Jadi Risiko Bisnis Nomor Satu di Asia Pasifik
Melalui penggunaan analitik tingkat lanjut dan kapabilitas risiko dan sumber daya manusia yang lebih terintegrasi, kami membantu klien mengukur, mengelola, dan mencocokkan modal dengan risiko yang mereka kenali saat ini seiring kami berinovasi atas nama mereka untuk memenuhi kebutuhan masa depan mereka.
Laporan dua tahunan ini menemukan bahwa permasalahan sumber daya manusia telah menjadi risiko bisnis utama, yang didorong oleh meningkatnya biaya perawatan kesehatan, persaingan untuk mendapatkan talenta, kekurangan tenaga kerja, dan kurangnya kesiapan pensiun.
Dalam survei tahun ini, ‘menarik dan mempertahankan talenta terbaik’ menempati peringkat keempat dalam kekhawatiran tertinggi secara global, setelah gagal menembus 10 besar pada tahun 2021.
Meskipun demikian, hanya 11% responden survei yang mengatakan bahwa mereka telah menghitung risiko yang dihadapi masyarakatnya, yang menurut Aon menunjukkan ‘kesenjangan yang signifikan’ antara kesadaran terhadap risiko dan kesiapsiagaan.
“Kita berada pada momen yang sangat penting, ketika para pemimpin bisnis menyadari dampak sebenarnya dari tantangan sumber daya manusia dan kenyataan bahwa risiko manusia memperparah semua risiko bisnis utama lainnya,” kata Chief Human Capital Aon, Lambros Lambrou,
Selain itu, kekurangan dalam sumber daya manusia, tenaga kerja, atau keterampilan khusus yang penting dapat menghambat inovasi dan daya saing serta meningkatkan paparan terhadap serangan dunia maya, pelanggaran peraturan, masalah rantai pasokan, gangguan bisnis, dan kerusakan reputasi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News