1
1

Asuransi Jadi Kunci Kepercayaan di Era Pembayaran Digital!

Ilustrasi. | Foto: BRI Life

Media Asuransi, GLOBAL – Sebuah survei terbaru dari Chubb, perusahaan asuransi properti dan kecelakaan global, membeberkan dampak meningkatnya penipuan siber terhadap kepercayaan dan perilaku konsumen.

Survei ini dilakukan di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Meksiko, Brasil, Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Hasilnya, 61 persen responden mengaku mengubah cara penggunaan platform pembayaran digital akibat kekhawatiran terhadap penipuan siber.

|Baca juga: Perubahan Iklim Bikin ‘Kantong Jebol’, Perusahaan Reasuransi Makin Hati-hati!

Baca juga: 70% Warga Singapura Kesulitan Capai Kesejahteraan Keuangan, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Menariknya, hampir setengah (46 persen) responden berpikir pembayaran mereka sudah dilindungi, meskipun kenyataannya berbeda. Penipuan phishing, vishing, dan peniruan identitas, serta pembelian produk atau layanan palsu, menjadi kekhawatiran utama para responden.

Chubb mencatat pembayaran digital telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan berperan besar dalam mendorong ekonomi yang lebih inklusif secara finansial. Namun, survei ini menunjukkan peran penting asuransi dalam membangun kepercayaan dan mendukung pertumbuhan ekosistem pembayaran digital.

Semua responden survei menyatakan telah melakukan pembayaran digital dalam setahun terakhir, dan 63 persen di antaranya pernah menjadi korban penipuan siber atau mengenal orang yang mengalami hal serupa.

|Baca juga: AI Jadi ‘Musuh dalam Selimut’ bagi Perusahaan Kesehatan Digital! Kok Bisa?

|Baca juga: Survei: Generasi Z dan Milenial Bidik Pensiun di Usia 60 Tahun

“Masa depan pembayaran digital cerah, dan asuransi akan berperan penting dalam membentuk arahnya,” kata Chief Digital Business Officer Chubb Sean Ringsted, dikutip dari Reinsurance News, Rabu, 2 Oktober 2024.

Sebanyak 75 persen responden percaya asuransi transaksi dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap platform pembayaran. Di Amerika Latin, 84 persen responden mengaku akan lebih mempercayai teknologi pembayaran jika mereka memiliki asuransi penipuan siber pribadi.

|Baca juga: Bos AAUI Sebut Masih Ada Tantangan yang Harus Dihadapi Industri Asuransi, Apa Itu?

|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024

Menariknya, banyak responden juga melihat potensi kecerdasan buatan (AI) sebagai cara untuk meningkatkan keamanan. Namun, terdapat celah kepercayaan yang perlu diisi oleh penyedia pembayaran, di mana 32 persen responden tidak percaya akan keamanan teknologi pembayaran digital, dan 36 persen meragukan dukungan pelanggan yang diberikan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Trisula International (TRIS) Bakal Tebar Dividen Interim Rp7 Miliar
Next Post MAIPARK Targetkan Ekuitas Rp2 Triliun di 2028

Member Login

or