Media Asuransi, JAKARTA – PT Reasuransi MAIPARK Indonesia (MAIPARK) menargetkan dapat memiliki ekuitas sebesar Rp2 triliun di tahun 2028. Dengan ekuitas Rp2 triliun, MAIPARKa dapat memenuhi aturan modal minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk Kelompok Perusahaan Perasuransian berdasarkan Ekuitas (KPPE) 2.
Direktur Utama MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung, mengatakan bahwa perusahaan telah membuat proyeksi permodalan dalam tiga tahap. Pertama, periode 2024-2027 ekuitasnya mencapai Rp1,02 triliun atau 51 persen dari target untuk masuk KPPE 2. Tahap kedua, ekuitas sebesar Rp2 triliun pada tahun 2024. Tahap ketiga, ekiutas di atas Rp2 triliun yang akan dicapai pada tahun 2029-2030.
|Baca juga: PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Mendapatkan Special Award Reinsurance
Saat ini, ekuitas MAIPARK baru mencapai Rp750 miliar, sehingga ada gap yang harus dicapai untuk memenuhi target tersebut. “Untuk mencapai Rp2 triliun, kami perlu strategi jangka panjang dan penambahan permodalan,” kata Kocu dalam acara Resonansi: MAIPARKk CEO Forum 2024 dengan tema “MAIPARK 2028 and Beyond”, di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
Menurut Kocu, pada tahap pertama yakni periode 2024-2027 salah satu skenario pemenuhan target ekuitas Rp1,02 triliun dapat dicapai secara organik. Yakni dengan pertumbuhan gross premi sebesar 12 persen hingga 15 persen, underwriting yield sebesar 25 persen, profit yield di atas 15 persen, serta return on equity di atas 10 persen.
“Perusahaan menargetkan pertumbuhan premi sebesar 12 persen hingga 15 persen per tahun hingga 2027. Karena potensinya besar. Namun, tantangan bagi MAIPARK adalah net rate yang berlaku di market. Net rate ini membuat premi gempa bumi di pasar lebih rendah dari tarif MAIPARK. Kalau lebih rendah dari tarif MAIPARK, tidak dapat disesikan ke MAIPARK. Karena jika sesuai regulasi, tarif preminya harus sama dengan tarif MAIPARK,” jelasnya.
|Baca juga: Gempa Megathrust Hantui Indonesia, Bos Maipark Bilang Begini Dampaknya ke Industri Asuransi
Namun, dengan target pertumbuhan sebesar itu di periode 2024-2027, MAIPARK masih membutuhkan tambahan modal sekitar Rp150 miliar dari pemegang saham eksisting atau investor baru, agara dapat mencapai target ekuitas Rp1,062 triliun pada 2027.
Sedangkan untuk tahap berikutnya, tambahan ekuitas sekitar Rp900 miliar akan dapat dipenuhi dengan cara meminta tambahan dari pemegang saham eksisting, atau mengundang strategic shareholder, atau publik. Apapun langkah yang diambil nantinya, MAIPARK berharap mayoritas saham perseroan akan dimiliki oleh pemegang saham eksisting.
Dalam prosesnya, manajemen MAIPARK telah menjalin komunikasi dengan pemegang saham eksisting. “Tidak bisa saya sebutkan, namun komunikasi sudah dilakukan dengan beberapa pemegang saham. Mudah-mudahan mereka melihat MAIPARK layak untuk ditambah modalnya. Jadi kita tidak diam, melainkan berkomunikasi dengan pemegang saham,” jelas Kocu.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News