Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi kendaraan komersial diproyeksikan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lebih dari enam persen dari 2024 hingga 2032. Menurut laporan Global Market Insights, nilai pasar ini mencapai US$52,8 miliar pada 2023 dan terus meningkat seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan industri transportasi.
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah meningkatnya adopsi telematika dan perangkat Internet of Things (IoT) dalam kendaraan komersial. “Penggunaan teknologi ini membantu perusahaan asuransi dalam menilai risiko secara lebih akurat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dalam penetapan premi,” tulis laporan tersebut.
|Baca juga: IFRS 17 Paksa Perusahaan Asuransi di Asia-Pasifik Ubah Strategi Produk
|Baca juga: Isa Rachmatarwata Ditahan Kejagung, Manajemen Telkom Beri Penjelasan terkait Posisinya sebagai Komisaris
Di kawasan Asia-Pasifik, pasar asuransi kendaraan komersial berkembang pesat berkat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya aktivitas perdagangan. Namun, perusahaan asuransi menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perbedaan regulasi dan budaya di negara-negara utama seperti China, India, Jepang, dan Australia.
“Setiap negara memiliki aturan yang berbeda terkait asuransi kendaraan, sehingga perusahaan perlu strategi yang fleksibel untuk dapat beroperasi secara efektif,” kata laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 11 Februari 2025.
Berdasarkan jenis kendaraan, pasar global dibagi menjadi truk & trailer, van & pickup, serta bus. Segmen truk & trailer, yang bernilai lebih dari US$17 miliar pada 2023, mengalami peningkatan permintaan untuk perlindungan khusus akibat pertumbuhan transportasi kargo dan kepatuhan terhadap regulasi.
|Baca juga: Coreng Wajah Industri Asuransi, Dirjen Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Korupsi Jiwasraya
|Baca juga: Saham BSI (BRIS) Tembus Level Tertinggi di Awal Februari, Faktor Ini Pemicunya!
Dari sisi cakupan, asuransi ini mencakup perlindungan tanggung jawab hukum, perlindungan tabrakan, perlindungan menyeluruh, serta perlindungan terhadap pengemudi yang tidak diasuransikan atau kurang diasuransikan.
Segmen perlindungan tanggung jawab hukum diprediksi tumbuh dengan CAGR lebih dari 5,5 persen selama periode tersebut, seiring dengan meningkatnya kebutuhan perlindungan terhadap risiko baru seperti tanggung jawab siber dan masalah hukum terkait kendaraan otonom.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

