Media Asuransi, GLOBAL – Generasi milenial dan Gen Z mendominasi tren wisata luar negeri dari India. Berdasarkan laporan tahunan dari perusahaan asuransi digital Acko, sebanyak 48 persen pelancong internasional berasal dari kalangan ini, dengan 36 persen di antaranya berusia di bawah 35 tahun.
Generasi muda ini dinilai mobile, haus pengalaman, dan sering melakukan perjalanan untuk berbagai alasan dalam satu waktu, seperti kerja, liburan, pernikahan, dan kesehatan. Mereka cenderung merancang perjalanan yang lebih panjang dan bermakna.
|Baca juga: Bos OJK Beberkan Alasan Belum Ubah Aturan Backdoor Listing
|Baca juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp5,2 triliun hingga April 2025
Dilansir dari Asia Insurance Review Kamis, 5 Juni 2025, tren ini mendorong lonjakan kebutuhan akan asuransi perjalanan. Menurut data Acko, pengeluaran wisata luar negeri dari India diprediksi mencapai US$55 miliar pada 2034. Pada tahun fiskal 2024 saja, pengeluaran sudah naik 25 persen menjadi US$31,7 miliar.
Dari lebih dari 49 ribu polis asuransi yang dianalisis, sebanyak 83 persen pelancong memilih perlindungan menyeluruh, termasuk untuk gangguan perjalanan seperti kehilangan bagasi atau keterlambatan. Sementara 9,48 persen memilih perlindungan medis saja.
Laporan juga mencatat peningkatan signifikan jumlah pelancong perempuan. Saat ini, perempuan mencakup 43 persen dari wisatawan luar negeri India. Mereka makin percaya diri bepergian, baik secara solo, berkelompok, maupun bersama keluarga.
|Baca juga: OJK Desak Perusahaan Pindar Penuhi Ekuitas Rp12,5 Miliar Sebelum Juli 2025
|Baca juga: Kembali Melonjak, Ketua Komisi IX DPR Minta Masyarakat Tidak Remehkan Ancaman Covid-19
Sebanyak lima destinasi favorit wisatawan India pada 2024 antara lain Thailand, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia. Faktor utama yang mendorong pilihan ini meliputi kemudahan visa, tren media sosial, dan akses penerbangan.
Terdapat dua tipe wisatawan dominan yaitu pecinta pantai yang memilih lokasi seperti Phuket, Bali, dan Da Nang, serta penjelajah kota besar yang mengunjungi Dubai, New York, Los Angeles, dan San Francisco.
|Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha 7 Fintech, Ternyata Ini Alasannya!
|Baca juga: Anak Magang Dibayar hingga Rapat Dipangkas, Ini Wajah Baru Anggaran SBM 2026
Meski demikian, gangguan dalam perjalanan masih sering terjadi. Klaim medis menyumbang 33 persen dari total klaim dengan rata-rata biaya INR16.542. Keterlambatan bagasi menyumbang 25 persen klaim, sedangkan penjadwalan ulang akibat pembatalan dan keterlambatan menjadi klaim terbesar dengan rata-rata INR72.428.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Park Jin Je dan Andreas Mikael Sumual Jadi Direktur Bank IBK Indonesia
Senin, 23 Juni 2025
