Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO) Yulius Bhayangkara mengungkapkan pentingnya pembentukan dan penegakan kode etik selama masa kepemimpinannya.
Selama tiga tahun memimpin ke depan, Yulius akan fokus pada peningkatan standar dalam industri asuransi melalui fasilitasi kode etik dan kode perilaku yang kuat. Ia meyakini langkah ini akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap industri yang sempat menurun akibat beberapa kasus di masa lalu.
|Baca juga: Mengenal Sosok Edy Tuhirman yang Pamit dari CEO Generali Indonesia
|Baca juga: Penurunan Tajam RBC Berpotensi Jadi Biang Kerok Terjadinya Risiko Sistemik di Industri Asuransi?
“Jadi gini, justru selisih itu (antara literasi dan inklusi asuransi) yang membuat saya optimistis. Orang ternyata mulai mengerti asuransi, walaupun tidak besar-besar sekali ya, 30 persen lebih, tapi yang beli kok di bawah 15 persen? Ini kan jauh banget,” jelas Yulius, dikutip dari video podcast yang diunggah channel Youtube Media Asuransi, Selasa, 8 Oktober 2024.
“Ini yang menjadi tantangan industri,” tambah Yulius.
Yulius menegaskan kode etik di setiap asosiasi asuransi sudah ada, namun sering kali tidak terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, DAI berperan sebagai payung besar yang memfasilitasi agar kode etik antar asosiasi dapat saling terintegrasi.
|Baca juga: Edy Tuhirman Mundur dari Generali Indonesia, Ada Apa?
|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!
Menurutnya penegakan kode etik ini tidak hanya meningkatkan tanggung jawab dalam industri, tetapi juga menunjukkan kepada publik sektor asuransi bersungguh-sungguh dalam menjaga perilaku dan integritasnya.
Tagline DAI
Sejalan dengan upaya penegakan kode etik, Yulius memperkenalkan tagline ‘Restoring Confidence’ sebagai visi utama DAI. Tagline ini serupa dengan pendekatan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuannya, lanjut Yulius, untuk mengembalikan kepercayaan publik yang sempat menurun.
Hal itu, tambahnya, sekaligus membangun keyakinan industri asuransi Indonesia berkomitmen untuk selalu menjadi lebih baik. “Saya percaya masih banyak orang di industri kita yang mencari nafkah di sini. Kita makan dari industri ini, dan industri ini harus berkah. Itu alasan saya untuk terus percaya masa depan asuransi akan lebih baik,” kata Yulius.
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
|Baca juga: OJK Sahkan Pendirian DPLK IFG Life
Dalam tiga tahun masa kepemimpinannya, Yulius berharap bisa membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan industri asuransi, terutama dalam hal standar etik. “Walaupun hanya tiga tahun, atau mungkin kurang, saya ingin kita raising the bar, menaikkan standar duluan. Bahwa kita di industri ini ingin terus menjadi lebih baik,” tutupnya.
Obrolan secara lengkap bisa ditonton di channel TV Asuransi dengan judul: Menegakkan Kode Etik dan Perilaku di Industri Asuransi
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News