1
1

KPK Ajak Masyarakat Ikut Berperan Cegah Penipuan Klaim Fiktif

Gedung KPK. | Foto: KPK

Media Asuransi, JAKARTA – Dalam menangani masalah klaim fiktif atau phantom billing di BPJS Kesehatan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan peran masyarakat sangat penting. Kasus penipuan di BPJS Kesehatan tidak hanya terungkap melalui audit dan verifikasi internal, tetapi juga melalui laporan dari masyarakat.

“Fraud ini sebenarnya kan empat lembaga yang menanganinya. Nah kita maunya lima. Yang kelima ini masyarakat,” jelas Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, dalam Podcast Ngobras yang diunggah channel YouTube AAJI, dikutip Jumat, 20 September 2024.

“Masyarakat kan paling ampuh nih, yang ngadu fraud kecil, yang kita bilang kurang obat suruh minta bayar ini itu. Empat Lembaga ini enggak cukup, yang kelima (masyarakat) nih yang lebih penting,” tambahnya.

|Baca juga: Profil Jeffry Haryadi Manullang yang Jadi Dirut Baru Asabri

Melalui aplikasi JKN Mobile, peserta BPJS bisa memeriksa riwayat medis mereka. Jika ada klaim yang tidak dikenali, mereka bisa langsung melaporkannya. Pelaporan ini sangat penting untuk mengurangi penipuan dan memastikan klaim yang diajukan sesuai dengan layanan yang diberikan.

Pahala menekankan masyarakat memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi berbagai jenis penipuan, terutama yang berskala kecil. Laporan dari masyarakat mengenai ketidaksesuaian layanan dapat membantu pihak berwenang mengatasi masalah ini sejak awal.

|Baca juga: Siap Mendunia! Bank Mandiri Perluas Akses Livin’ di Turki

Namun, penipuan tidak selalu berskala besar. Ada juga tindakan penipuan kecil yang sering diabaikan, seperti rumah sakit yang meminta pasien membayar biaya ambulans atau alat medis yang seharusnya ditanggung BPJS.

|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Resmikan Kantor Pemasaran Baru di Jakarta Barat

Meskipun terlihat kecil, namun tindakan seperti ini sangat merugikan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan yang ada. Oleh karena itu, keterlibatan aktif masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post UUS Diminta Spin Off, AASI: Anggota Kami Sudah Mempersiapkan Diri!
Next Post Citi Indonesia Tunjuk Yassin sebagai Direktur Operasional

Member Login

or