Media Asuransi, GLOBAL – Moody’s Ratings memperkirakan pendapatan dan pembentukan modal FWD Group akan meningkat secara bertahap. Peningkatan ini didukung oleh buku in-force yang semakin menguntungkan, efisiensi biaya yang semakin baik, serta suku bunga tinggi saat ini.
Meskipun FWD Group melaporkan kerugian bersih pada 2023 akibat transaksi reasuransi satu kali dan kerugian dari penjualan obligasi, namun profitabilitas dasar perusahaan ini meningkat dengan kenaikan 27 persen dalam laba operasi yang disesuaikan setelah pajak.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 1 Agustus 2024, hal ini didorong oleh pertumbuhan 18 persen dalam ekuivalen premi tahunan (APE) dan kenaikan 22 persen dalam nilai bisnis baru (VONB).
|Baca juga: Berikut 10 Pemenang Market Leaders Asuransi Syariah Umum dan Jiwa Indonesia 2024
|Baca juga: Menjadi Market Leaders Bukan Perkara Mudah saat Industri Perasuransian Dihujani Tantangan
Diversifikasi geografis dari sumber VONB juga menunjukkan peningkatan, dengan operasi yang berjalan di Hong Kong SAR, China, Thailand, dan Jepang. Rasio cakupan Pengawasan Grup Seluruh (GWS) FWD Group berada di angka 292 persen per Desember 2023.
Sejak awal kuartal keempat 2023, FWD Group telah menerbitkan US$1,83 miliar dalam bentuk catatan jangka menengah dan sekuritas modal untuk membiayai kembali utang yang ada. Langkah ini telah memperpanjang profil jatuh tempo utang dan sedikit mengurangi beban bunga perusahaan.
|Baca juga: Inilah 73 Market Leaders Industri Perasuransian Nasional
|Baca juga: Generasi Milenial dan Gen Z Berpotensi Jadi Pencetak Cuan bagi Industri Asuransi
Namun, FWD Group masih menghadapi beberapa tantangan. Catatan pendapatan yang lemah dan cakupan bunga yang rendah dibandingkan dengan beban merupakan tantangan utama. Selain itu, peningkatan eksposur ke pasar yang kurang berkembang seperti Thailand, Indonesia, dan Vietnam menambah risiko operasional yang lebih tinggi bagi perusahaan ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
