Media Asuransi, JAKARTA – PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan inflasi medis di lini asuransi kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya modifikasi produk kesehatan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di 2024.
“Di dalam RKAP kita tahun ini, sudah kita masukkan adanya modifikasi dari produk (kesehatan) yang saat ini ada. Supaya kita bisa mengakomodir inflasi medis tersebut,” jelas Senior Actuary PertaLife Insurance Joko Suwaryo, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan, terdapat dua segmen asuransi kesehatan, yakni individu dan kumpulan. Sedangkan segmen individu dinilai yang akan terkena dampak tertinggi dari inflasi medis tersebut.
|Baca juga: Naik 32,61%, PertaLife Insurance Cetak Laba Bersih Rp96,14 Miliar di 2023
“Inflasi medis yang tertinggi, yang terdampak itu adalah di asuransi individu tadi,” tegas Joko.
Sedangkan di PertaLife, Joko menegaskan, 100 persen asuransi kesehatan yang dimiliki perusahaan merupakan termasuk segmen kumpulan. “Kita tidak punya yang individu, sehingga dari portofolio asuransi kesehatannya PertaLife, itu tidak se-bleeding dibanding dengan teman-teman industri yang menjual atau mengelola asuransi kesehatan perorangan,” jelasnya.
Sehingga, Joko menekankan, untuk mengantisipasi adanya dampak dari inflasi medis yang masih berlanjut saat ini, pihaknya akan memodifikasi produk kesehatannya dalam RKAP 2024. “Kita juga masih akan terus me-review term and condition dan pricing atau tarif yang akan ditentukan nanti,” pungkas Joko.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News