Media Asuransi, JAKARTA – Jumlah klaim asuransi kesehatan yang diterima Allianz Life Indonesia pada semester I/2024 ada tiga jenis penyakit yang tertinggi angka klaimnya. Pertama adalah 1.499 klaim terkait penyakit jantung, 1.161 klaim terkait stroke, dan 898 klaim terkait penyakit diabetes.
Saat ini salah satu masalah kesehatan yang juga kian mengkhawatirkan di Indonesia adalah obesitas. Menurut NCD Risk Factor Collaboration (NCD-RisC) per 1 Maret 2024, sebanyak 6,53 persen laki-laki dewasa dan 16,58 persen perempuan dewasa di Indonesia mengalami obesitas.
Obesitas tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga mengintai anak-anak. Tingkat obesitas untuk kategori anak laki-laki di Indonesia mencapai 11,26 persen dan anak perempuan 10,30 persen pada periode yang sama.
Hal ini tentunya berkaitan dengan semakin meningkatnya kebiasaan gaya hidup tidak sehat, mulai dari sedentary lifestyle atau gaya hidup cenderung malas bergerak alias mager, mengonsumsi makanan yang kadar gula dan lemaknya tinggi, hingga begadang yang dapat mengganggu ritme jam biologis tubuh hingga menimbulkan perubahan hormon yang akan mengganggu kerja insulin.
|Baca juga: 5 Penyakit yang Dijuluki Silent Killer Versi Allianz
“Apabila kebiasaan seperti ini terus berlanjut, bukan hanya sekadar berpengaruh pada obesitas, tetapi juga meningkatkan berbagai risiko penyakit kritis lainnya, mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga stroke”, tutur Customer Claims Experience Manager Allianz Life Indonesia, Elva Septiruliana, dikutip dari keterangan resmi, Minggu, 4 Agustus 2024.
Mencegah obesitas di usia muda sangat mungkin dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat yang dapat dilakukan secara mandiri, diantaranya adalah:
- Mengatur pola makan
Mengalihkan konsumsi makanan olahan dan tinggi gula ke makanan serat tinggi yang membantu mengendalikan penyerapan gula darah, memilih protein rendah lemak, hingga memilih makanan dengan indeks glikemik rendah untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Misalnya dengan mengonsumsi protein rendah lemak, biji-bijian utuh, sayuran hijau, produk gandum utuh, dan air mineral sebagai minuman utama.
- Mengendalikan porsi makan
Perhatikan ukuran porsi makan agar tidak overeating. Mengonsumsi makanan sehat dengan porsi kecil namun sering akan membantu mengontrol gula darah. Sebaliknya, mengonsumsi makanan banyak dalam satu waktu dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Hal lainnya adalah menghindari langsung berbaring atau tidur setelah makan. Tunggu dua hingga tiga jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
- Melakukan aktivitas fisik
Rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang minimal 30 menit per hari atau 150 menit seminggu dapat membantu dalam menjaga berat badan.
|Baca juga: Kurangi Berat Badan dengan Cara Santai
- Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol
Menghindari dan bahkan berhenti dari dua kebiasaan ini juga menjadi faktor penting untuk menurunkan berat badan dan mencegah risiko obesitas, dan berbagai penyakit kritis lainnya, seperti penyakit jantung.
- Istirahat cukup
Selain mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan kalori tubuh, kualitas tidur yang buruk juga bisa meningkatkan risiko obesitas. Untuk itu, pastikan untuk miliki waktu tidur setidaknya enam hingga tujuh jam setiap malam.
- Konsultasi ke ahli kesehatan
Memperhatikan Indeks Massa Tubuh (IMT) sangat penting dilakukan guna mengetahui status gizi dari hasil perbandingan berat dan tinggi badan. Jika IMT sudah melebihi batas maksimum, sebaiknya lakukan konsultasi ke ahli kesehatan untuk mendapatkan arahan yang tepat.
Saat ini, menurut Elva, berkonsultasi ke ahli kesehatan dapat dilakukan kian mudah melalui telekonsultasi online. Hal ini Allianz Indonesia tawarkan melalui produk terbarunya, Allianz Flexi Medical dan Allisya Flexi Medical.
“Kedua produk ini menyediakan layanan Tanya Dokter Online terkait kesehatan gizi yang tersedia 24/7 dengan ahli gizi berdurasi selama 30 menit per sesi. Layanan telekonsultasi ini dapat digunakan H+1 sejak polis aktif dan maksimal 12x dalam setahun dengan biaya telekonsultasi ditanggung oleh Allianz secara cashless,” ujarnya.
Menurutnya, Allianz memahami bahwa masyarakat membutuhkan dukungan dalam mencapai gaya hidup sehat, sehingga mampu mewujudkan rencana masa depan yang dimiliki. “Untuk itu, kami selalu berinovasi untuk menyediakan layanan dan solusi kesehatan yang sesuadengan kebutuhan masyarakat dan tujuan Allianz untuk melindungi lebih banyak lagi masa depan masyarakat,” ungkap Elva.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News