Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menerima kunjungan Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Mugiyanto di Kantor Kementerian PU. Kunjungan itu membahas upaya pemulihan korban pelanggaran HAM berat.
Salah satu bentuk nyata upaya tersebut adalah pembangunan Memorial Living Park di Rumoh Geudong, Pidie, Aceh. Wamen Diana menyatakan pembangunan Memorial Living Park menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam menangani pelanggaran HAM berat.
“Pemerintah hadir menangani pelanggaran HAM ini sehingga ada bukti nyata. Tidak hanya Kementerian PU, tetapi 19 kementerian/lembaga terlibat dalam pemulihan ini. Salah satunya yang dikerjakan Kementerian PU adalah Memorial Living Park, rumah bagi korban pelanggaran HAM, saluran irigasi, air, dan jalan,” ujar Diana, dikutip dari keterangannya, Senin, 13 Januari 2025.
Memorial Living Park dirancang sebagai simbol rekonsiliasi dan edukasi dengan luas 7.015 m². Ruang lingkup pekerjaan meliputi masjid berkapasitas 500 orang, area bermain anak, Pinto Aceh, serta tangga dan sumur yang menjadi tengara peristiwa bersejarah yang dipertahankan.
|Baca juga: Miris, Warga Los Angeles Kehilangan Asuransi dan Rumah Akibat Kebakaran!
|Baca juga: Saham Perusahaan Asuransi AS Ambruk Imbas Kebakaran di Los Angeles
Pembangunan Memorial Living Park dilaksanakan oleh Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh dengan anggaran Rp13 miliar. Proyek ini dimulai pada 13 Oktober 2023 dan dijadwalkan selesai pada 31 Mei 2024, dengan target peresmian pada Februari 2025.
Selain Memorial Living Park, pada tahun anggaran 2023-2024, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR juga membangun 29 unit rumah bagi korban pelanggaran HAM dengan total anggaran Rp3,4 miliar.
Wamen HAM Mugiyanto menyampaikan Memorial Living Park bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan. “Memorial Living Park akan menjadi tempat edukasi dan ruang pertemuan masyarakat. Kita berekonsiliasi dengan masa lalu, taman ini akan menjadi titik temu untuk silaturahmi dan edukasi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News