Media Asuransi, JAKARTA — Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 mencatat capaian menggembirakan. Nilai transaksi business matching, perdagangan, dan penjualan mencapai Rp3,1 triliun, meningkat dari Rp2 triliun pada tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan peningkatan tersebut mencerminkan penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional yang semakin inklusif dan berdaya saing.
|Baca juga: Bos AAUI: Asuransi di Program MBG Buka Peluang Besar bagi Pelaku Industri
|Baca juga: KB Bank (BBKP) Angkat Widodo Suryadi Jadi Direktur, Robby Mondong Pindah ke Posisi Ini!
“Penyelenggaraan ISEF 2025 menjadi bukti meningkatnya partisipasi dan kepercayaan pelaku ekonomi syariah, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Oktober 2025.
ISEF 2025 berlangsung pada 8–12 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Convention Centre. Kegiatan ini diikuti lebih dari 700 pelaku usaha syariah, termasuk UMKM halal, lembaga keuangan, industri kreatif, hingga investor internasional dari berbagai negara.
“Melalui sinergi lintas sektor dan inovasi berkelanjutan, mari kita jadikan Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” ungkap Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam penutupan ISEF ke-12.
|Baca juga: Industri Asuransi Wajib Terapkan Prinsip Ini untuk Jamin Keamanan Nasabah di Era Digital
|Baca juga: Bos AAUI: Asuransi di Program MBG Buka Peluang Besar bagi Pelaku Industri
Rangkaian acara ISEF tahun ini meliputi 22 forum domestik dan internasional, 28 kegiatan pameran produk halal, 30 talkshow dan community activities, serta 20 kategori kompetisi. Kegiatan tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan 34 kementerian/lembaga dan 30 mitra internasional, serta dihadiri 89 ribu pengunjung secara luring dan daring.
“Ke depan, ISEF akan terus dikembangkan sebagai platform global kolaborasi ekonomi syariah dengan fokus pada digitalisasi, inovasi pembiayaan, dan penguatan rantai nilai halal nasional,” tutup Ramdan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
