Masa renewal treaty 2025 tampaknya masih menjadi tantangan berat bagi industri asuransi Tanah Air, khususnya industri asuransi umum. Namun demikian, kemungkinan besar di antara perusahaan asuransi dinamikanya akan berbeda-beda, tergantung kesiapan dari masing-masing perusahaan, sehingga ada yang masih hard tapi ada juga yang sudah soft.
Masa renewal treaty reasuransi umumnya terjadi empat kali dalam setahun yaitu 1 Januari (1.1), 1 April (1.4), 1 Juli (1.7), dan tanggal 1 September (1.9). Pada beberapa tahun terakhir, kondisi pasar reasuransi global mengalami kondisi hard market yang membuat harga meningkat dan kapasitas terbatas. Apa yang terjadi di pasar reasuransi global tersebut berpengaruh terhadap sikap industri reasuransi nasional dalam menerima pertanggungan dari perusahaan asuransi.
Untuk tahun 2025, Fitch Ratings memperkirakan kondisi pasar reasuransi global akan memasuki fase soft market. Pemicunya adalah peningkatan modal reasuransi secara global dan tingginya minat reasuransi sebagai aset investasi baik dalam bentuk sekuritas terkait asuransi (ILS) maupun instrumen lainnya. Meski ada potensi mengalami softening, tetapi Fitch mengingatkan adanya risiko berlanjutnya hardening market bila muncul gejolak besar atau ledakan kerugian akibat bencana.
Di Indonesia, selain terpapar oleh kondisi hardening market pasar reasuransi global, industri reasuransi nasional juga terpukul oleh dampak lonjakan klaim produk asuransi kredit saat pandemi Covid-19. Hal ini membuat luka yang dialami oleh industri reasuransi nasional cukup dalam, sehingga perbaikan kondisi pasar reasuransi global tak serta merta diikuti oleh pasar reasuransi dalam negeri.
Dalam menyerap risiko dari perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi lokal kini menjadi lebih ketat, selektif, dan menuntut adanya transparansi. Sejumlah strategi pun dilakukan agar portofolio pertanggungannya sehat antara lain perbaikan struktur treaty, review pricing, dan perubahan term and condition. Perubahan strategi dari reasuradur ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan ceding yang selain harus memenuhi target kapasitas juga harus bisa mengomunikasikan kepada tertanggung atas perubahan-perubahan yang terjadi.
Dalam rangka mengulas dinamika yang terjadi selama masa renewal treaty 2025, kami dalam Rapat Redaksi di Media Asuransi memutuskan untuk mengangkatnya menjadi Cover Story atau Laporan Utama edisi Januari 2025 bertajuk “Menguak Dinamika Renewal Treaty 2025: Hard or Soft?”.
Cover Story ini terdiri dari enam tulisan yang merupakan satu kesatuan. Pertama, Dinamika Pasar Reasuransi Global pada Masa Renewal Treaty 2025. Kedua, Strategi Perusahaan Reasuransi Hadapi Renewal Treaty 2025. Ketiga, Renewal Treaty 2025 Asuransi Umum Hadapi Sejumlah Tantangan. Keempat, Dinamika Industri Asuransi Jiwa Hadapi Renewal Treaty 2025. Kelima, Dinamika Perusahaan Pialang Reasuransi Hadapi Renewal Treaty 2025. Keenam, pendapat dari Eksekutif Asuransi, Reasuransi, dan Pialang Reasuransi terkait Masa Renewal Treaty 2025.
Semoga laporan utama yang kami sajikan pada edisi Januari 2025 ini dapat memberikan pandangan dan gambaran terkait bagaimana kondisi pasar reasuransi global dan dinamika renewal treaty 2025 di Indonesia. Kami berharap masa renewal treaty berjalan dengan baik dan semua perusahaan asuransi bisa memenuhi target kapasitasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

