Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara (Bank Maluku Malut) di ‘A(idn)’. Outlooknya Stabil. Fitch juga mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’.
“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘A’ menunjukkan ekspektasi terhadap tingkat risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau kesatuan moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kemampuan terkuat untuk membayar komitmen keuangan secara tepat waktu dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan risiko gagal bayar lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” akan ditambahkan pada peringkat yang diberikan.
|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat BPD Maluku Malut A Outlook Stabil
Fitch menerangkan Peringkat Nasional Bank Maluku Malut mencerminkan pandangannya mengenai kemungkinan yang sangat kecil bahwa bank tersebut akan menerima dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, jika diperlukan. Pemegang saham terbesar bank tersebut adalah pemerintah provinsi maluku dengan kepemilikan saham sebesar 40,6%. Sisanya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan berbagai pemerintah kota dan kabupaten di kedua provinsi tersebut.
“Kami percaya bahwa Bank Maluku Malut penting bagi para pemegang sahamnya, terutama pemegang saham terbesarnya, pemerintah provinsi Maluku, mengingat kontribusinya terhadap perekonomian lokal dan peran bank tersebut sebagai bendahara pemerintah daerah dan sumber pendapatan penting. Bank ini mempunyai pangsa pasar pinjaman dan simpanan yang cukup besar di provinsi ini, masing-masing sekitar 17% dan 13%, pada tahun 2022.
Pentingnya Bank Maluku Malut bagi pemegang sahamnya mendasari pandangan Fitch bahwa dukungan luar biasa dari pemerintah pusat mungkin akan diberikan, jika diperlukan. Namun, kami percaya bahwa kepentingan sistemik Bank Maluku Malut yang sangat rendah, dengan pangsa pasar berbasis aset nasional hanya 0,1%, membatasi kecenderungan dukungan.
Fitch meyakini pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) memiliki kemampuan moderat untuk mendukung bank-bank di negara ini mengingat kecilnya ukuran sistem perbankan, dengan salah satu rasio aset perbankan terhadap PDB yang terendah, dan fleksibilitas keuangan yang moderat untuk peringkat negara. Hal ini diimbangi dengan tingginya proporsi aset di bank, yang pada akhirnya akan bergantung pada dukungan pemerintah pada saat terjadi tekanan.
Profil kredit mandiri Bank Maluku Malut tidak menentukan peringkatnya dan mencerminkan franchise kecilnya, yang membatasi kemampuannya untuk menghasilkan volume bisnis, dan profil risiko yang mempertimbangkan lemahnya standar underwriting di luar bisnis intinya yaitu pinjaman berbasis gaji dan pensiun. Hal ini diimbangi dengan profil pendapatan dan profitabilitas yang moderat meskipun diversifikasi pendapatan terbatas, dan kapitalisasi yang memadai, mengingat profil risikonya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News