1
1

Indeks Dow Jones Tembus Rekor Tertinggi, Dolar AS Tak Bertenaga

Ilustrasi. | Foto: IMD

Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Dow Jones ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Sementara Nasdaq melemah karena pasar mempertimbangkan berbagai kemungkinan hasil keputusan Federal Reserve di masa mendatang.

Mengutip The Business Times, Selasa, 17 September 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,6 persen menjadi 41.622,08, tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 yang berbasis luas naik tipis 0,1 persen menjadi 5.633,09, sementara indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi turun 0,5 persen menjadi 17.592,13

|Baca juga: 5 Alasan Utama Perencanaan Keuangan Wajib Diterapkan untuk Keluarga

|Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membeli Rumah untuk Investasi

Investor secara luas memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada Rabu waktu setempat untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Namun, pasar tidak yakin apakah akan mengharapkan pemangkasan sebesar 25 basis poin atau pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.

“Investor juga tidak yakin bagaimana pasar akan bereaksi terhadap apapun yang dilakukan Fed, dengan beberapa yang berpendapat bahwa Anda dapat melihat situasi seperti menjual berita mengingat keuntungan dalam beberapa hari terakhir,” kata Analis Briefing Patrick O’Hare.

Dolar AS melemah

Di sisi lain, greenback melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), sementara yen mencapai level tertingginya dalam lebih dari setahun. Hal itu karena pelaku pasar semakin mengharapkan pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve di akhir minggu ini.

Dolar AS diperdagangkan pada 140,01 yen pada pukul 11.40 GMT, setelah jatuh ke level terendah 139,58 yen selama sesi tersebut. Ini merupakan penurunan lebih lanjut dari level terendah akhir Desember 140,285 yang dicapai pada Jumat lalu ke level yang terakhir terlihat pada bulan Juli 2023.

|Baca juga: Jiwasraya dan Berdikari Insurance Kena Sanksi PKU dari OJK

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,3 persen menjadi 100,69. Sedangkan pertemuan The Fed pada 17 hingga 18 September merupakan puncak dari minggu yang sibuk yang juga diramaikan oleh Bank of England dan Bank of Japan yang mengumumkan keputusan kebijakan masing-masing pada Kamis dan Jumat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Upbit Hapus Biasa Perdagangan di Pasar USDT
Next Post Bank Mandiri Sukses Duduk di Panggung Dunia via Daftar World’s Best Companies TIME

Member Login

or