Media Asuransi, JAKARTA – Nama Zulkifli Hasan kembali menjadi sorotan setelah masuk dalam daftar 49 tokoh yang dipertimbangkan sebagai calon menteri dalam kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk periode 2024-2029.
Politisi yang kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Maju ini, terlihat mendatangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024.
|Baca juga: Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Berikut Deretan Lengkapnya!
|Baca juga: Profil Sri Mulyani, Calon Menkeu di Era Prabowo yang Punya Jam Terbang Tinggi
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo memanggil sejumlah tokoh untuk mendiskusikan pengisian posisi strategis dalam kabinetnya. Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, mengaku mendapatkan tugas terkait swasembada pangan, namun enggan mengungkap kemungkinan jabatan barunya di kabinet mendatang.
Profil Zulkifli Hasan
Melansir laman resmi Kementerian Perdagangan, Zulkifli Hasan lahir di Lampung pada 17 Mei 1962. Ia merupakan seorang wirausahawan dan politisi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Zulkifli Hasan menyelesaikan pendidikan di bidang Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1996. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di PPM School of Management, di mana ia meraih gelar Magister Manajemen pada 2003.
Pada masa jabatannya sebagai Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan dianugerahi dua kali gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu di bidang Administrasi Publik dari Korea Sejong Universitas dan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang.
|Baca juga: Sosok Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dipanggil Prabowo Subianto
|Baca juga: Kejutan! Raffi Ahmad Merapat ke Kediaman Prabowo
Zulkifli Hasan memulai karier politiknya dengan menjabat sebagai Ketua Dewan Tani Nelayan Provinsi Lampung, Wakil Ketua Masyarakat Lampung Sai, dan memprakarsai Persatuan Pemuda Lampung. Dari 2000 hingga 2005, ia memimpin Institut Buruh Pertanian dan Nelayan Muhammadiyah.
Karier politiknya terus berkembang saat ia menduduki sejumlah posisi struktural di PAN, termasuk sebagai Ketua Departemen Logistik DPP PAN periode 2000-2005. Zulkifli Hasan kemudian menjadi Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat RI dan diamanahkan sebagai Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004-2009.
Dirinya juga termasuk dalam tim kepengurusan DPP PAN 2005-2010 dan terpilih sebagai Ketua Umum PAN pada 1 Maret 2015, menggantikan Hatta Rajasa, melalui Kongres PAN yang diadakan di Bali.
|Baca juga: AAUI Siap Gelar Indonesia Rendezvous 2024 di Bali, Ini Rangkaiannya!
|Baca juga: Reconnecting Dinner Awali Acara 28th Indonesia Rendezvous 2024
Pada 2009, Zulhas dipercaya menjadi Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama masa jabatannya, ia mencanangkan dua kebijakan penting, yaitu Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon dan moratorium penerbitan izin pemanfaatan hutan, yang berkontribusi besar pada pelestarian kawasan hutan Indonesia.
Setelah kembali ke parlemen pada 2014, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2014—2019. Di tengah situasi politik yang penuh ketegangan, ia berhasil menyelenggarakan pelantikan Presiden-Wakil Presiden dan mengonsolidasikan dua kubu politik di parlemen.
Zulkifli Hasan kemudian menduduki posisi Wakil Ketua MPR hingga 2022. Pada tahun yang sama, ia dilantik sebagai Menteri Perdagangan oleh Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju, menggantikan Muhammad Lutfi.
|Baca juga: Reksa dana Aman atau Bikin Deg-degan? Ini 4 Mitos dan Fakta yang Perlu Kamu Tahu!
|Baca juga: 5 Tips Investasi Reksa Dana Saham saat IHSG Kurang Bergairah
Sebelum terjun ke dunia politik, Zulkifli Hasan sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi kemudian memilih untuk beralih ke dunia usaha. Ia memulai usaha sendiri dan memimpin beberapa perusahaan di bidang retail, termasuk PT Batin Eka Perkasa, PT Panamas Mitra Inti Lestari, dan PT Sarana Bina Insani.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News