1
1

BI: Perekonomian ke Depan akan Lebih Kuat

Bank Indonesia (BI) meyakini kondisi perekonomian nasional di kuartal keempat tahun ini akan lebih kuat. Keyakinan ini dilandasi oleh data-data perekonomian Indonesia hingga kuartal ketiga 2016. “Hingga akhir tahun nanti kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan di kisaran lima persen,” kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam diskusi “Economic Outlook 2017: Tantangan Perekonomian & Respons Kebijakan” yang diadakan Komunitas Jurnalis Radio di Jakarta, 15 November 2016.
Diakuinya, dibandingkan dengan semester pertama, dorongan pertumbuhan di semester kedua masih kalah. Karena di semester pertama masih ada dukungan fiskal yang cukup kuat terhadap pertumbuhan. Sementara di semester kedua, ada konsolidasi fiskal yang membuat dorongan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi agak melemah. “Namun dalam kondisi ketidakpastian global seperti saat ini, konsolidasi fiskal adalah suatu keharusan,” tandasnya.
Juda Agung menuturkan, pada tahun ini sumber pertumbuhan yang utama berasal dari dalam negeri. Misalnya BI melakukan penyesuaian suku bunga kebijakan dengan kecenderungan turun. Sementara pemerintah di semester pertama melakukan kebijakan fiskal yang mendorong pertumbuhan, walau di semester kedua ada upaya konsolidasi fiskal.
Di sisi lain dia mengakui bahwa pertumbuhan kredit di tahun ini melemah. Namun hal itubmemang tidak dapat dilepaskan dari konsolidasi internal di perbankan. “Kecenderungan naiknya NPL, membuat perbankan harus melakukan konsolidasi. Sementara itu permintaan kredit di tahun ini memang masih cukup lemah,” tandasnya.
Juda menyimpulkan, untuk tahun ini sedang ada konsolidasi di bidang fiskal, perbankan, dan internal perusahaan. Lantas bagaimana dengan tahun depan? Menurutnya, dari sisi kebijakan fiskal tahun 2017, berdasar postur belanja pemerintah, infrastruktur nilainya cukup tinggi. Ada kenaikan sekitar 13,5 persen. Dari sisi perbankan, kenaikan NPL menurut perkiraan BI sudah mencapai puncaknya. Sehingga di tahun depan, konsolidasi perbankan sudah selesai. Dari sisi perusahaan, diperkirakan akan terjadi deleveraging, mereka mulai kembali melakukan investasi. “Jangan lupa, kondisi ini didukung oleh kebijakan moneter yang lebih baik, setidaknya terlihat dari penurunan suku bunga kebijakan selama ini. Dalam kondisi seperti ini, kami yakin pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini,” katanya. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Citibank Indonesia Bukukan Kenaikan Laba 64 persen
Next Post BNI Syariah Jalin Kerja Sama Wakaf dengan 5 Lembaga

Member Login

or