Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi peringkat Insurer Financial Strength (IFS) Nasional PT Reasuransi MAIPARK Indonesia di ‘A (idn)’ dengan Outlook Stabil.
“Peringkat mencerminkan profil perusahaan MAIPARK yang ‘Less Favourable’, kapitalisasi yang baik dan mitigasi risiko melalui pengaturan retrosesi. Peringkat juga mencerminkan profitabilitas yang dapat dikelola, portofolio investasi yang konservatif,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.
Peringkat IFS Nasional ‘A’ menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau penerbit lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.
Fitch menilai profil perusahaan MAIPARK sebagai ‘Less Favourable’ berdasarkan profil bisnis yang ‘Less Favourable’ dan tata kelola perusahaan yang ‘Moderate/Favourable’ dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan asuransi domestik lainnya. Penilaian profil bisnis yang ‘Less Favourable’ mencerminkan konsentrasi pada reasuransi gempa bumi dan risiko khusus, diterjemahkan menjadi ukuran aset dan premi yang kecil dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan reasuransi lokal lainnya dan yang berada di wilayah Asia Pasifik, selera risiko yang setara dengan sektor, dan diversifikasi yang terbatas.
|Baca juga: Laba MAIPARK Naik 54,67 Persen
Pengaturan sesi wajib MAIPARK terhadap risiko gempa bumi di Indonesia memberikan kontribusi sebesar 94% terhadap total premi bruto tahun 2022 (2021: 96%), dengan sisa premi berasal dari sesi non-wajib, seperti bisnis fakultatif, asuransi barang milik negara, hipotek dan pertanian. Perusahaan mendapatkan kebanyakan bisnisnya dari saluran distribusi langsung.
Kapital berbasis risiko (RBC) Maipark adalah 977% pada akhir tahun 2022 (2021: 1,032%), berada di atas persyaratan minimum 120%. Namun, basis kapital absolut dinilai kecil dibandingkan dengan beberapa reasuransi domestik dan internasional di Asia Tenggara, membuat perusahaan rentan terhadap guncangan eksternal. Hal ini membebani penilaian peringkat Fitch terhadap reasuransi kecil seperti MAIPARK.
Fitch meyakini mengelola paparan terhadap risiko bencana alam adalah kunci terhadap modal dan pendapatan MAIPARK, karena konsentrasi terhadap risiko gempa bumi. Perusahaan memiliki cakupan retrosesi dengan limit proteksi yang memadai untuk menutupi kerugian dari periode pengembalian di atas persyaratan minimum. Perusahaan memiliki sebuah alat pemodelan bencana internal, MAIPARK Catastrophe Modelling, dan sebuah sistem manajemen risiko korporasi untuk memonitor risiko perusahaan dengan lebih cermat.
Tingkat pengembalian ekuitas turun sedikit ke 7% pada tahun 2022 (2021: 8%) karena penyesuaian pajak tangguhan, yang meningkatkan beban pajak ke Rp11,8 miliar pada tahun 2022 dari Rp4 miliar tahun 2021. Rata-rata tiga tahun tingkat pengembalian ekuitas adalah 10% selama 2020-2022. Sementara itu, rasio gabungan perusahaan tetap berada di bawah 100% selama tiga tahun terakhir. MAIPARK juga membayar komisi yang tinggi kepada perusahaan-perusahaan asuransi untuk mempertahankan pertumbuhan premi, sebesar 10% pada tahun 2022 (2021: 7%).
Sekitar 70% aset-aset yang diinvestasikan MAIPARK ditempatkan dalam kas, deposito berjangka dan surat berharga pendapatan tetap pada akhir tahun 2022, dengan rasio aset yang likuid dipertahankan tinggi sebesar 2,526% untuk memberikan penyangga apabila terdapat klaim dari bencana alam yang besar.
Perusahaan telah meningkatkan porsi reksa dana untuk diversifikasi portofolio investasi dan meningkatkan hasil investasi. Meskipun begitu, eksposur terhadap aset-aset berisiko, termasuk saham yang tidak terafiliasi dan obligasi yang tidak berperingkat investment grade, terjaga di level yang terkendali terhadap ekuitas perusahaan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News