Media Asuransi, JAKARTA – Setelah resmi mengakuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) pada 1 Mei 2024, proses penggabungan alias merger antara PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dan PTBC ditargetkan rampung pada 1 September 2024.
Berdasarkan prospektus rencana merger yang diterbitkan oleh NISP, dikutip, Rabu, 12 Juni 2024, NISP akan menggelar RUPSLB pada 10 Juli 2024 untuk meminta restu pemegang saham, sedangkan manajemen PTBC akan menggelar RUPSLB pada 2 Agustus 2024.
|Baca juga: Presdir Asuransi Bintang Lego Saham ASBI
Direksi dan Dewan Komisaris dari OCBC dan PTBC berpendapat rencana penggabungan akan meningkatkan nilai dari perusahaan penerima penggabungan dan oleh sebab itu menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham publik OCBC.
|Baca juga: Bos OCBC: Akuisisi Bank Commonwealth untuk Sasar Ekosistem UKM dan Retail
“Dengan memerhatikan rancangan penggabungan, Direksi dan Dewan Komisaris OCBC dan PTBC dengan ini merekomendasikan kepada masing-masing pemegang saham untuk menyetujui rencana penggabungan sebagaimana diusulkan dalam RUPSLB dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan,” ungkap prospektus.
|Baca juga: Sah! GOTO Dapat Restu Beli Kembali Saham dan Rombak Pengurus
PTBC akan melakukan pengakhiran hubungan kerja terhadap seluruh karyawannya yang akan efektif berlaku pada tanggal efektif penggabungan. Mitigasi risiko tersebut dilakukan dengan memberikan kesempatan pada karyawan PTBC untuk menjadi bagian dari OCBC, dengan komunikasi yang komprehensif pada karyawan mengenai peluang berkarir dan syarat kerja sehingga dapat menyesuaikan dengan budaya kerja OCBC.
|Baca juga: Bank Dunia Naikkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,6% di 2024
“Dalam hal ada karyawan yang tidak bergabung dengan OCBC maka seluruh kewajiban perusahaan perihal hak karyawan akan dipenuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ungkap prospektus.
NISP catat pendapatan bunga bersih Rp3,4 triliun
Sebagai pihak penerima penggabungan, NISP hingga periode yang berakhir pada tanggal 1 Mei 2024 mencatatkan pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp3,4 triliun, naik sebesar Rp191 miliar atau 5,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama karena pertumbuhan pada peningkatan pendapatan bunga yang lebih besar daripada peningkatan beban bunga.
|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Bayar Klaim Rp1,5 Miliar kepada Ahli Waris di Medan
Pendapatan operasional lainnya mencapai Rp236 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh penurunan keuntungan dari penjualan instrumen keuangan dan penurunan laba selisih kurs – bersih dari tahun sebelumnya.
|Baca juga: Bank OCBC NISP Akan Buyback Saham, Segini Dana yang Disiapkan
Di sisi lain, beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih mencapai Rp1,5 triliun, naik sebesar Rp179 miliar atau 13,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Per 1 Mei 2024, total aset konsolidasian OCBC mencapai Rp 263,7 triliun, dimana total pinjaman yang diberikan bruto mencapai Rp160,8 triliun. DPK mencapai Rp196,0 triliun, dengan rasio dana murah (CASA ratio) sebesar 55,2 persen dan ekuitas tercatat sebesar Rp37,2 triliun.
|Baca juga: Bank Jasa Jakarta Beri Beasiswa dan Pembekalan Solopreneur kepada Mahasiswa ASTRAtec
Per 1 Mei 2024, OCBC berhasil menjaga kualitas aset dengan baik, tercermin dari tingkat NPL bruto sebesar 1,95 persen, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri yang sebesar 2,25 persen pada Maret 2024. Demikian juga dengan rasio NPL bersih sebesar 0,71% persen jauh lebih rendah dibandingkan dengan ketentuan regulator sebesar 5,0 persen.
Dampak Merger
Lebih lanjut, penggabungan diklaim akan meningkatkan skala bisnis OCBC. PTBC memiliki basis klien yang menarik dan komplementer pada segmen nasabah retail dan SME. Dengan bergabungnya PTBC akan semakin memperkuat client base dan melengkapi kapabilitas OCBC untuk memberikan layanan keuangan yang komprehensif.
|Baca juga: Mau ‘Dicaplok’ OCBC, Ini Komentar Manajemen Bank Commonwealth
Penggabungan kemampuan kedua bank akan memperkuat platform OCBC dalam mengambil peluang pertumbuhan di Indonesia. PTBC memiliki kemampuan yang komplementer dalam wealth management dan pembiayaan bersama automative joint financing yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas penawaran produk dan layanan OCBC.
|Baca juga: Bank Commonwealth Resmi Jadi Bagian dari OCBC
Melalui Penggabungan ini, OCBC mengharapkan untuk merealisasikan pertumbuhan yang lebih baik sebagai suatu entitas gabungan. Sinergi tersebut diharapkan terutama sebagai hasil dari memperdalam hubungan dengan nasabah melalui upaya cross-selling secara berkesinambungan, menjaga dan memperluas sinergi termasuk hubungan kerja sama dengan mitra, dan memperluas jumlah nasabah dengan memberikan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News