1
1

OBITUARI – DADANG SUKRESNA

Chairman Insurance Brokers PT Jupiter & Consultants, Kapler A Marpaung. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

OlehKapler Marpaung (Ketua Umum ABAI 2002-2005)

Senin, tanggal 26 September 2022, jam 18.05 WIb saya membaca berita di WA Group NgoPi Perasuransian, kalau Kang Dadang Sukresna telah wafat jam 17.00 atau satu jam sebelumnya di Rumah Sakit Bunda Depok. Saya pribadi selalu memanggil almarhum dengan panggilan “Kang Dadang”. Saya sebetulnya tidak tahu persis almarhum berasal dari kota mana, orang Jawa atau Sunda.

Pokoknya saya sejak mulai dekat dengan beliau tahun 90-an, langsung saya sapa dengan Kang Dadang. Mungkinkah ini suatu kelemahan bagi saya yang memang jarang sekali menanyakan asal-usul teman saya, apalagi menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi. Yah… pokoknya saya selalu panggil kang Dadang. Dan sebaliknya almarhum selalu menyapa saya dengan panggilan “bang Kapler”.

Hubungan saya dengan almarhun Kang Dadang mulai dekat sejak tahun 1997, sebelumnya hubungan kami boleh dibilang hanya bertegur sapa kalau pas bertemu muka, tidak berbicara empat mata secara khusus. Semua orang mengatakan bahwa almarhum adalah orang baik dan mudah senyum. Ya… itu jugalah yang saya rasakan sejak awal mengenal almarhum, orangnya baik, selalu senyum, berpenampilan rapi, dan memang kerjanya pun selalu rapi dan tuntas dengan baik.

Tahun 2002 setelah beberapa hari saya terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Broker Asuransi & Reasuransi Indonesia (ABAI) sekarang APPARINDO, saya mengajak bertemu Kang Dadang di suatu kedai kopi. Pada saat inilah pertama kali saya bincang-bincang empat mata dengan almarhum sekitar 2 jam lamanya. Pada pertemuan ini saya mengajak Kang Dadang untuk membantu saya duduk menjadi salah satu pengurus ABAI periode 2002-2005. Almarhum awalnya sedikit menolak dengan alasan katanya kurang hobi berorganisasi. Bagi saya penolakan itu adalah karena sifat kerendahan hati saja. Setelah saya yakinkan akhirnya almarhum bersedia menjadi pengurus ABAI periode 2002-2005 dengan jabatan Ketua Departemen Organisasi.

Setelah pelantikan Dewan Pengurus ABAI 2002-2005 oleh pak Firdaus Djaelani (saat itu sebagai Direktur Asuransi Ditjen Lembaga Keuangan Depertemen Keuangan RI) saya dengan Kang Dadang bertemu lagi sambil makan siang dan diskusi santai tentang visi misi saya sebagai Ketua Umum ABAI. Inti pembicaraan kami adalah bahwa setiap ada kegiatan yang diselenggarakan oleh ABAI maka Bidang Organisasi langsung otomatis menjadi Organizing Committee (OC) dan tidak perlu membentuk panitia yang lain.

Awalnya almarhum sedikit keberatan kalau setiap ada kegiatan Bidang Organisasi langsung otomatis menjadi OC. Setelah bincang-bincang santai akhirnya Kang Dadang menyetujuinya. Jadi boleh dibilang selama kepengurusan ABAI tahun 2002-2005, praktis tidak ada pembentukan panitia karena semua kegiatan akan di-handle oleh Bidang Organisasi. Hanya ada 1 kepanitiaan yang bukan dilaksanakan oleh Bidang Organisasi, karena kegiatannya cukup berat dan memerlukan tim khusus, yaitu Panitia Pengadaan Gedung Sekretariat ABAI yang diketuai oleh Bapak Arman Jufri dan berhasil membeli satu Gedung yaitu Gedung Sekretariat ABAI yang dipakai sampai saat ini di Kompleks Sudirman Park. Di kepanitiaan inipun peran Kang Dadang cukup strategis.

Selama satu periode kepengurusan ABAI periode 2002-2005, semua kegiatan yang dilakukan oleh ABAI, mulai rapat-rapat sampai kepada kegiatan non-rapat lainnya seperti Turnamen Golf ABAI tahun 2003 berjalan dengan sangat baik. Terakhir kang Dadang menjadi Ketua Panitia Pertemuan Tahunan Council of International Insurance Brokers Association (CIIBA) di Bali tahun 2005 yang dilanjutkan dengan acara Musyawarah Anggota ABAI juga di Bali tahun 2005.

Sebenarnya Indonesia sudah lama ditawarkan menjadi tuan rumah CIIBA Meeting, tetapi baru pada tahun 2003 pada saat saya dan ibu Mira Sih’hati menghadiri CIIBA-Meeting di Taiwan, tawaran agar Indonesia menjadi tuan rumah tahun 2005 kami memberanikan diri menerimanya. Mengapa saya berani menerima sementara ABAI belum pernah menjadi tuan rumah untuk acara berskala international? Jawabannya adalah karena saya dan ABAI memiliki kang Dadang. Bagi Indonesia khususnya ABAI, ini adalah sejarah penting karena pertama kali menjadi tuan rumah CIIBA- Meeting.

Musyawarah Anggota di Bali tahun 2005 juga mengantarkan Kang Dadang terpilih menjadi Ketua Umum ABAI periode 2005-2008. Bagi saya ini adalah proses suksesi yang sangat baik, karena Kang Dadang terpilih menjadi Ketum ABAI betul-betul karena prestasinya yang sangat baik selama kepengurusan 2002-2005. Sayang, Kang Dadang tidak lama menjabat sebagai Ketua Umum ABAI karena almarhum mengundurkan diri dari PT IBS Insurance Broking Service dan pindah sebagai Direktur Utama PT Asuransi Takaful Umum Indonesia.

Setelah Kang Dadang kembali ke perusahaan perasuransian, saya terus memperhatikan karir almarhum termasuk karir sebagai Ketua AAUI dan Ketua DAI. Pada saat terpilih menjadi Ketua AAUI dan DAI saya mengucapkan selamat kepada almarhum dan mengatakan: “Saya yakin Kang Dadang pasti sukses”.

Selamat jalan Kang Dadang yang baik. Kami percaya Kang Dadang mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Amin. Kami akan selalu mengenang kebaikanmu dan jasa-jasamu bagi industri asuransi nasional. Untuk Mbak Luci Djoko, turut berduka cita ya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Meski Pasar Bergejolak, Demand Lelang SUN Tetap Tinggi
Next Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 28 September 2022

Member Login

or