Media Asuransi, JAKARTA – Bank Mega Syariah optimistis mampu mencatat kinerja positif di 2024 seiring dengan pertumbuhan industri. Sebagai upaya memperkuat pertumbuhan bisnis, perusahaan berencana fokus pada pengembangan bisnis di segmen retail.
Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo mengatakan segmen retail memiliki potensi pasar yang besar seiring dengan tren gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke halal lifestyle.
Untuk mendukung perkembangan bisnis di segmen tersebut, Bank Mega Syariah fokus pada layanan berbasis ritel dan memperkuat jaringan atau cabang-cabang untuk mengembangkan bisnis ritel tersebut, baik dengan pengembangan Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan consumer, maupun business banking.
“Saat ini, inovasi produk dan layanan Bank Mega Syariah tidak kalah menarik dengan produk perbankan konvensional. Dengan target pasar yang mencakup Islamic ecosystem dan ekosistem CT Corp, kami yakin mampu menggarap segmen retail dengan optimal,” ungkap Yuwono, dalam keterangan resminya, Kamis, 28 Maret 2024.
|Baca juga: OJK Iming-imingi Insentif bagi UUS Asuransi yang Mau Spin Off, Minat?
Yuwono menambahkan untuk menggenjot dana pihak ketiga, Bank Mega Syariah akan meluncurkan sejumlah produk dan program baru yang diluncurkan tahun ini seperti program Berkah Berlimpah Mega Syariah (BBM). BBM adalah program poin berkah berhadiah yang diperuntukkan bagi nasabah yang terdaftar sebagai pengguna Aplikasi M-Syariah.
Selain BBM, untuk meningkatkan DPK, Bank Mega Syariah juga fokus pada Tabungan Haji yang mendukung masyarakat dalam melakukan perencanaan Haji dengan setoran awal yang ringan. Pada 2023, total nasabah tabungan haji mengalami peningkatan 103 persen dari 2022.
“Sementara tabungan haji hingga akhir tahun ditargetkan tumbuh sebesar 64 persen secara tahunan,” kata Yuwono.
Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, transaksi nasabah di M-Syariah juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 50 persen dari 2022 ke 2023. Dari sisi penyaluran pembiayaan, Bank Mega Syariah menggarap pembiayaan di segmen consumer dan business banking.
“Pada kuartal I/2024, diproyeksikan terjadi pertumbuhan positif di beberapa parameter finansial seperti pertumbuhan aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga,” pungkas Yuwono.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News