1
1

Digitalisasi Jadi Amunisi BSI Perkuat Penetrasi Keuangan Syariah

Gedung Bank Syariah Indonesia. | Foto: BSI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah lewat digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi oleh seluruh kalangan. Hal tersebut diwujudkan BSI melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pengembangan aplikasi BSI Mobile Banking.

|Baca juga: Kuartal III, Laba China Life Insurance Meroket 174% Ditopang Kuatnya Hasil Investasi

|Baca juga: Laba Bersih Indolife Naik 66,65% di Kuartal III/2024

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, berdasarkan data Bank Indonesia di 2023, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia tercatat sebesar 28,01 persen, meningkat 20,21 persen dari tahun sebelumnya.

|Baca juga: Panduan Lengkap tentang Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional, Wajib Baca!

|Baca juga: Saling Menjaga Kepercayaan antara Asuransi dan Nasabah dengan Utmost Good Faith

“Angka ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, dan ini adalah awal yang baik bagi perbankan syariah untuk semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia,” ujar Saut, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 4 November 2024.

Saut menekankan kondisi ini membawa potensi sekaligus tantangan besar bagi seluruh perbankan syariah. “Kami harus agile dan terus beradaptasi dengan teknologi layanan digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih luas. Saat ini, BSI menguasai 40 persen pangsa pasar perbankan syariah,” ucapnya.

“Oleh karena itu kami bertekad menjadikan layanan perbankan syariah mudah diakses, ramah teknologi, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

|Baca juga: Tips Mempermudah Pengiriman Uang untuk Milenial dan Gen Z yang Menempuh Studi di Luar Negeri

|Baca juga: 659 Pelaku Jasa Keuangan di Pasar Modal Dikenai Sanksi oleh OJK

Dia menyebutkan tantangan dan peluang bagi perbankan syariah ke depan adalah untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi global serta mampu bersaing dengan industri keuangan lainnya. Menurut dia, hal ini mampu dijawab salah satunya lewat penguatan digitalisasi layanan perbankan.

Peluang besar menggarap pangsa pasar di Indonesia yakni dukungan regulasi dari pemerintah, peningkatan jumlah customer based, serta pertumbuhan bisnis dari sektor UMKM dan Wealth Management.

|Baca juga: Manulife PHK 2,5% Karyawan di Unit Manajemen Aset dan Kekayaan

|Baca juga: Pendapatan Premi Jasindo Tumbuh Hampir 29,23% di Kuartal III/2024

Untuk menjawab tantangan tersebut, saat ini BSI terus membangun e-channel yang terintegrasi dengan baik. Di antaranya BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM, BSI CMS, dan BSI Agen. Hingga saat ini, shifting transaksi ke e-channel mencapai 97,94 persen dari total transaksi, sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang.

Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi secara digital, BSI Mobile hadir dalam genggaman dengan berbagai fitur menarik sebagai sahabat sosial, spiritual, finansial, dan gaya hidup.

|Baca juga: 7 Ciri Saham Perusahaan yang Rajin Bagi Dividen, Minat?

|Baca juga: 9 Cara Mulai Investasi Reksa Dana Demi Raup Cuan Maksimal

Pengembangan fitur di BSI Mobile berhasil menumbuhkan jumlah pengguna hingga kuartal III/2024 sebesar 28,34 persen secara tahunan (yoy), dengan total lebih dari 7,57 juta pengguna. “BSI Mobile terus tumbuh karena memiliki keunikan sebagai sahabat sosial dan spiritual, dengan awareness salah satu instrumen utamanya yaitu ZISWAF,” pungkas Saut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Gawat! Sektor Manufaktur Indonesia Terus Terkoreksi
Next Post Bank Mega Syariah Catat Rerata Transaksi QRIS Melonjak 113% di Kuartal III, Apa Strateginya?

Member Login

or