Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tekanan likuiditas perbankan yang terjadi pada akhir 2024 mulai menunjukkan perbaikan signifikan sepanjang kuartal I/2025.
“Kalau kita lihat dari kondisi likuiditas, sampai dengan Desember tahun lalu memang mengkhawatirkan. Tapi seperti saya pernah bilang sebelumnya, Januari, Februari, Maret itu tumbuh, dengan amat kencang, itu M-nol-nya sudah tumbuh double digit, sekitar 15,7 persen,” ujar Purbaya, dalam konferensi pers LPS, di Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.
|Baca juga: Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp645 Miliar di Triwulan I/2025
Meski terjadi sedikit perlambatan pada April, namun Purbaya menilai hal itu wajar karena peningkatan pengeluaran masyarakat. Ia menjelaskan likuiditas perbankan sedikit berkurang lantaran dana digunakan untuk belanja, sehingga money multiplier sempat menurun dan menyebabkan perlambatan.
Namun demikian, Purbaya optimistis tren perbaikan ini akan berlanjut seiring dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan dan percepatan realisasi belanja pemerintah dan daerah.
“Kalau saya pikir sih, dengan bank sentral menurunkan suku bunga, harusnya ke depan masalah likuiditas perbankan akan berkurang secara signifikan. Apalagi kita lihat, pemerintah sudah mulai menggelontorkan sebilah uangnya ke sistem perekonomian, dengan melalui belanja-belanja yang dipercepat, tadi termasuk daerah,” ujarnya.
|Baca juga: Merchant Kini Bisa Terima Pembayaran Lewat Static QRIS Midtrans, Begini Caranya!
|Baca juga: Robert Kiyosaki Ungkap Alasan Kontroversial Kenapa Banyak Orang Tetap Miskin
Purbaya memperkirakan dampak dari membaiknya likuiditas perbankan akan mulai terlihat secara signifikan pada kuartal III/2025. Dari kondisi itu, ia menilai, pertumbuhan ekonomi kemungkinan besar akan mulai menguat pada Juli hingga September, seiring dengan peningkatan likuiditas yang sudah mulai terjadi sejak April dan Mei.
“Jadi harusnya ke depan, mungkin kita akan lihat dampaknya lebih signifikan, nanti di Juli, Agustus, September, kondisi ekonomi akan tumbuh dengan cepat, karena likuiditas perbankan sudah naik sejak Mei dan April,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News